Kediri, radarjatim.net - Senin 9/10, Unjuk rasa kembali dilaksanakan oleh massa gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri. Hal ini di sebabkan karena kasus bullying oknum guru SMP Negeri 2 Kras pada siswinya belum juga menemukan titik terang.
Kali ini massa datang dengan jumlah yang lebih banyak, sebelum mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri sebenarnya LSM sudah mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri untuk melakukan audensi kepada Ketua DPRD Kabupaten Kediri.
Audensi ini dilakukan dengan harapan kasus bullying oknum guru pada siswinya dan tuduhan adanya tindak pemerasan oleh pihak LSM bisa segera diusut tuntas.
Setelahnya massa mulai meninggalkan Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri dan bergegas menuju Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri. Yang mengejutkan ternyata disana puluhan guru yang ikut menyuarakan pendapatnya, ada yang membentangkan spanduk, menabuh drum, dan meniup peluit. Spanduk yang dibawa bertuliskan, Jangan Sepelekan Guru, Ciptakanlah Sekolah Tenang, Guru juga Butuh Perlindungan, dan Stop Intimidasi Sekolah.
Pihak LSM juga tidak kalah menyuarakan suara dengan bantuan pengeras suara yang dibawa menggunakan mobil pick up. Untungnya pihak kepolisian mengambil langkah sigap dengan menutp pintu gerbang sehingga tidak terjadi kontak fisik antara kedua belah pihak.
Perwakilan LSM menyuarakan bahwa “Kalian para Pegawai Negeri, kalian itu di gaji rakrat, di gaji pakai APBN, dengan melakukan tindakan ini Anda bolos kerja, demo tanpa izin, tanpa pemberitahuan. Ini pelanggaran yang fatal, hari ini Pegawai Negeri Kabupaten Kediri demo tanpa izin” ucap Priyo Saroja.
Setelahnya pihak LSM kembali lagi memutar arah ke Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri untuk melaporkan kejadian Dinas Pendidikan tadi kepada pihak Inspektorat bahwa banyak Pegawai Negeri yang bolos kerja dan demo tanpa adanya izin dan tanpa pemberitahuan. (red.NR)
Posting Komentar