Oknum Guru Olahraga SMP Negeri 2 Kras Kabupaten Kediri Lakukan Tindak Bullying, Korban Trauma Hingga Tak Bisa Sekolah



Kediri, radarjatim.online - Puluhan masa yang tergabung dalam Aliansi LSM Kediri Raya menggelar aksi demo di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Jl. Airlangga Paron Kediri, Selasa (3/10).


Dalam orasinya Jurnalis menuntut agar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri untuk memberikan ketegasan kepada oknum guru olahraga SMPN 2 Kras yang diduga melakukan bullying. 


Bram korlap aksi Jurnalis pada media ini mengatakan, bahwa kami meminta agar guru pelaku bullying segera dipecat dan di rumahkan sambil menunggu proses hukum yang saat ini sudah ditangani PPA Polres Kediri.


"Kami minta kepada kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri untuk melakukan tindakan tegas kepada oknum guru pelaku bullying. Karena ulahnya tersebut telah membuat salah satu siswi di SMPN 2 Kras mengalami trauma dan tidak mau sekolah,"ucapnya.


Masih menurut Bram, bahwa guru seperti itu sudah sepantasnya diberikan sangsi yang seberat beratnya. "Agar generasi penerus bangsa ini juga bisa menikmati pendidikan yang damai dan harmonis,"tegasnya.


Usai melakukan orasinya didepan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri beberapa perwakilan LSM ditemui oleh Kabid Pendidikan SMP dr. Fuad didampingi Kabid Kurikulum Fadli, pasalnya Kepala Dinas Pendidikan  menurut informasi yang kami terima sedang dinas luar.


Didalam mediasi yang digelar diruang pertemuan Dinas Pendidikan, sempat terjadi saling adu argumen. Pihak LSM tetap pada pendiriannya, bahwa oknum guru pelaku bullying harus di rumahkan dan mencopot jabatan kepala sekolah tempat siswi korban bullying.


"Kami sangat menyayangkan ucapan Kepala Sekolah SMPN 2 Kras yang mengatakan, bahwa apapun itu kami akan melindungi. Loh ini kan kejahatan kok dilindungi, seharusnya mereka paham bahwa sebab akibat dari tindakan guru seperti itu kepada siswanya," ucap Andik.


Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mukhamad Muhsin melalui Kabid SMP Fadli mengatakan bahwa pihaknya akan menjembatani permasalahan ini agar siswa tersebut tetap sekolah.


Fadli juga mengatakan, pihaknya sudah mengklarifikasi kejadian tersebut kepada pihak sekolah. Fadli berjanji akan melakukan tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku.


"Kita sudah klarifikasi ke pihak sekolah terkait kasus tersebut dan kami akan mendalami lagi, apakah ada pelanggaran dan sanksi apa yang akan diberikan. Semua ini kami catat dan akan kami sampaikan kepada pihak Kadin sebagai pimpinan kami," ucap Fadli.


Ditambahkan oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan, dr Fuad, bahwa Bullying adalah salah satu dosa besar dalam dunia pendidikan sehingga kami ditingkat level dinas Pendidikan sementara sudah melakukan mutasi kepada yang bersangkutan untuk mengurangi rasa trauma siswa.


"Itu adalah proses awal dari pada dinas pendidikan selanjutnya nanti menunggu hasil setelah kami laporkan kepada pimpinan,"imbuh Fuad.


Masih ditempat yang sama, orang tua siswi korban bullying, Dedik Tri Prasetyawan mengaku, awalnya anaknya pulang sekolah sambil menangis pada Rabu (20/9/2023) lalu. Saat ditanya, anaknya mengaku mengalami bullying oleh guru olahraga. Sang guru, kata Dedik menyebut anaknya dengan kata-kata begenggek atau pelacur.


"Jadi saat pulang sekolah anak saya (CM) menangis dan masuk kamar. Setelah dibujuk anak saya mengaku jika di-bully oleh gurunya dengan kata-kata begenggek (pelacur). Sejak saat itu anak saya tidak mau sekolah," tukas Dedik Tri Prasetyawan.


Selanjutnya dari keterangan Dr. Nur Miftakhul Fuad,M.Pd Dinas Pendidikan telah merencanakan usaha pengembalian psikis korban.


“Kemarin dari temen-temen Kanit PPA juga sudah menemui ybsnya dan nanti kita juga akan berkoordinasi tindak lanjut untuk istilahnya healing, untuk pengembalian pemulihan dari psikis anak itu,” terang Fuad.


Namun dari pihak Jurnalis tidak puas mengenai keterangan yang disampaikan Dinas Pendidikan melalui Fuad dan Fadli, dikarenakan belum adanya titik temu terhadap kasus tersebut. Hingga akhirnya Aliansi LSM Kediri Raya meminta hasil koordinasi tersebut secepatnya.


“Terima kasih, jadi point penutupnya kita akan sampaikan hasil koordinasi besok,” tutup Fuad. (red.NR)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama