Bandung, radarjatim.net – Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung pada hari ini, Minggu (19/11/2023), masih terus melakukan perbaikan kirmir Sungai Cipamokolan. Diungkapkan oleh Kepala DSDABM Didi Ruswandi, perbaikan bakal memakan waktu sebab adanya kendala tak bisa masuk alat berat.
"Saat ini DSDABM sedang melakukan pembersihan sungai dari material longsoran dan membuat penahan tanah sementara dari karung tanah dan dolken. Penanganan sementaranya mungin butuh waktu minimal satu bulan, karena alat berat tidak bisa masuk. Jadi dikerjakan manual," kata Didi melalui pesan singkat.
Didi memastikan bahwa hari ini pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung akan membongkar kantor RW yang menggantung di atas lahan yang longsor tersebut.
Kemudian, barulah akan dibuat bronjong untuk memperkuat struktur tanah di sekitarnya, agar tak lagi terjadi longsor di kirmir sungai ini.
"Setelah beres pembongkaran kantor RW, akan dibuatkan bronjong pada bagian pondasi dinding sungai oleh BBWS Citarum. Tapi dinding sungai permanennya baru bisa tahun 2024 karena butuh anggaran," ucapnya.
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab kirmir sungai ini longsor. Ada beberapa kemungkinan, salah satunya adalah kelebihan beban dari kepadatan rumah tinggal. Tapi, Didi mengatakan sudah ada langkah preventif untuk mencegah longsor pada kirmir terjadi lagi.
"Penyebabnya harus diteliti terlebih dahulu, apakah karena erosi atau beban bangunan di atasnya, atau kombinasi keduanya. Langkan preventifnya sempadan (batas luar pengaman dalam mendirikan bangunan) akan dijadikan kawasan hijau/lindung," ujar Didi.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono telah meninjau lokasi Kirmir Longsor Kali Cipamokolan, di Gang Babakan Cihapit, Padasuka RT 08 RW 06 Kel Pasirlayung Kec Cibeunying Kidul, Kota Bandung.
Didampingi oleh kepala Diskar PB Gun Gun Sumaryana, Camat Cibeunying Kidul Aris Rusdianto, dan Lurah Pasirlayun Atep Ahmad Yusuf, Bambang mengintruksikan Diskar PB untuk melakukan kajian.
"Mohon untuk segera lakukan kajian teknis, guna mengambil langkah ke depannya," ucap Bambang dalam keterangan rilisnya.
"Nanti kita akan lihat spesifikasi teknis dari Diskar PB kalau memang ternyata bangunan itu harus dirubuhkan dan menggangu bangunan di sebelah baratnya harus dirubuhkan," tambahnya.
Sebab disebutkan, berdasarkan aturan bahwa di bantaran sungai tidak boleh ada bangunan, apalagi di daerah aliran sungai. Maka menurut Bambang, langkah selanjutnya akan dilakukan kajian lagi.
Usai meninjau lokasi kirmir longsor, Bambang pun menjenguk keluarga korban longsor tersebut. Ia mengucapkan belasungkawa dan memberikan santunan.
Seperti diketahui, kirmir (tanggul penahan bibir sungai) yang ada di aliran Sungai Cipamokolan, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung ambrol, Jumat (17/11) sore. Empat orang pemancing terjatuh dalam kejadian itu, satu orang di antaranya meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka. (red.IY)
Posting Komentar