Pesan Terakhir Sekuriti ITS Sebelum Tewas Tertabrak Innova Disetir Remaja

 

Surabaya, radarjatim.net  – Sekuriti ITS, Prawito (56), warga Menur Gang 5 Surabaya tewas tertabrak Toyota Kijang Innova yang dikemudikan remaja secara ugal-ugalan. Motor yang dikendarai Prawito bertabrakan lalu terseret Innova yang dikemudikan AL dan MT, remaja berusia 16 tahun.


Usai kejadian itu, jasad Prawito dievakuasi ke RSU dr Soetomo Surabaya. Lalu, dibawa ke rumah duka dan disemayamkan.

Mengunjungi rumah duka Prawito yang ternyata sudah berpindah lokasi. Tepatnya, di Nginden Gang Makam Surabaya. Di sana, warga hingga kerabat tampak memenuhi jalan menuju kediaman Prawito.

Di sana, detikJatim bertemu dengan seorang pria bernama Achmad Arifin (50). Ia merupakan adik kandung dari Prawito.

Sebelum mendapat kabar duka, Achmad mengaku sudah memiliki firasat sebelumnya. Pada Oktober lalu, ia mendapat pesan pilu dari Prawito untuk menjaga anak-anaknya, tanpa diketahui penyebab dan alasannya secara pasti. Ternyata, itu merupakan pesan terakhir sang kakak.

"Sebenarnya, sudah ada firasat bulan kemarin, kakak saya sempat bilang ke saya dan istri buat 'Titip anak saya si Puput', ternyata anaknya sedang hamil dan sudah mau lahiran," kata Achmad saat ditemui, Minggu (19/11/2023).

Achmad menjelaskan, Prawito punya 2 anak perempuan. Semuanya sudah tuntas merampungkan pendidikan.

Menurutnya, keseharian Prawito dikenal sebagai sosok yang pekerja keras, bertanggung jawab, jujur, dan ramah dengan siapapun. Bahkan, Prawito memiliki banyak teman dan dikenal sabar.

Ia mengaku masih tak menyangka kakaknya sudah meninggal dunia. Ia mengaku, kakaknya memiliki jasa dan kenangan besar dalam hidupnya.

Achmad menyatakan, kakaknya bekerja di 1 tempat dengannya, yakni di SKK ITS. Di sana, Prawito sudah bekerja sejak tahun 1995.

"Kakak saya sudah kerja sejak 1995, sudah lebih dulu dibanding saya. Alhamdulillah, sudah diangkat jadi pegawai juga," tuturnya.

Achmad mengungkapkan orang tua pemobil, yakni AL dan MT telah datang ke rumah duka. Menurutnya, orang tua pemobil tersebut menyatakan siap bertanggung jawab dan telah meminta maaf.

"Orangtua mereka sudah datang ke rumah, menyampaikan duka cita dan minta maaf langsung, menemani mengantar sampai ke pemakaman. Mereka menyampaikan siap bertanggung jawab pada kami (keluarga korban)," kata Achmad.

Saat bertemu, Achmad dan keluarga juga mengaku terkejut. Sebab, orang tua pemobil itu mengaku tak tahu bila mobil Innova putih dengan nopol L 1157 OA itu dikemudikan MT dan AL.

"Pengakuannya orang tua juga tidak tahu kalau anaknya nyetir mobil, karena tidak pamitan dan tidak tahu kalau mobilnya dipakai. Kalau pengakuan mereka, bilang tahunya setelah dihubungi orang-orang, katanya banyak yang laporan kalau anaknya menabrak orang sampai tewas," ujarnya.

Meski begitu, ia mengungkapkan masih terngiang-ngiang dengan jasad sang kakak. Sebab, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di pinggir jalan dengan penuh luka dan darah.

"Saat kejadian saya terkejut, syok, saat tiba di lokasi kondisi kakak saya sudah ditutupi daun dan koran, masih pakai seragam kerja, itu mau berangkat kerja, benar dia mau kerja shift pagi, itu almarhum habis ceklok kemudian mau ke ITS untuk jaga," tuturnya.

Ia memastikan, keluarga telah mengikhlaskan kepergian Prawito. Menurutnya, proses hukum telah diserahkan pada kepolisian.

"Saya dan keluarga sudah berusaha ikhlas, Senin (20/11/2023) kita akan urus Jasa Raharja dan kecelakaannya ke Polrestabes Surabaya. Kami berusaha mengikhlaskan almarhum pergi, tapi kami juga netral, yang penting keluarga MT dan AL sudah menyatakan untuk siap bertanggung jawab dan kami dari keluarga menyerahkan (proses hukum) ke polisi," tutupnya. (red.IY)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama