Jambi, radarjatim.net – Seorang pria mengaku tajir atau orang kaya diduga menipu sejumlah janda di Kota Jambi. Pria itu mengklaim dirinya sebagai pengusaha dan bekerja di tambang batu bara untuk menipu korbannya. Ia berhasil melarikan motor, mobil, dan sejumlah uang dari para korbannya.
Kasus terungkap saat salah satu korban memviralkannya di media sosial. Hal ini diakui oleh BL, anak salah satu korban yakni EEL (50) warga Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Ia mengatakan, pelaku tak jelas identitasnya. Pelaku memiliki sejumlah nama seperti Zulkifli, Ihsan, dan Rahmat Taufik. Alamat tempat tinggal pelaku juga tidak diketahui.
"Saat pertama bertemu pelaku memperkenalkan dirinya sebagai orang kaya dan businessman dengan maksud mendekati ibu," kata BL, Senin (13/11/2023).
Usai pertemuan awal itu, pelaku dekat dengan korban. Pelaku pernah meminjam motor milik korban untuk pergi ke ATM. Pada saat itu, pelaku masih mengembalikan motor kepada korban.
Setelah pertemuan beberapa kali, pelaku kembali meminjam motor korban alasan ada urusan bisnis. Namun, hingga hari ini pelaku tak kunjung mengembalikan motor korban.
"Minjam lagi motor ngakunya orang tua saya mau urusan bisnis tapi dak balik- balik lagi sampai hari ini. Kejadian itu minggu lalu," ujarnya.
Setelah kejadian itu, ibu korban menceritakan kejadian tersebut kepada anaknya. Tidak terima dengan kejadian itu, anaknya membuat laporan ke pihak kepolisian.
Karena belum ada perkembangan terkait laporannya, korban nekat kasus penipuan tersebut ke sosial media Facebook. Setelah diposting, ternyata ibunya bukan satu-satunya korban. Ada juga korban lainnya yang mengalami kerugian yang cukup fantastis.
"Kalau di Kota Jambi, ada 3 orang yang mengirimkan pesan kepada saya menceritakan yang sama. Dengan kerugian uang hingga mobil dan ada juga yang uang serta emas diambil," tuturnya.
Ternyata korban lain itu mengaku tertipu modus yang sama. Pelaku juga memperkenalkan diri dengan nama-nama berbeda ke setiap korbannya.
"Dari hasil informasi yang saya kumpulkan, pelaku ini sering berganti-ganti nama, dan alamat pastinya tidak diketahui," tandasnya.
Beberapa korban telah melaporkan kepada pihak kepolisian. Namun pihak kepolisian belum memberikan informasi lebih lanjut kepada pihak korban. (red.IY)
Posting Komentar