Nunukan, radarjatim.net - Narapidana (Napi) asal Pakistan yang kabur dari Lapas Nunukan, Kalimatan Utara (Kaltra) bernama Hanif Ur Rahman bernasib buruk usai pelariannya kembali gagal. Hanif berhasil dibekuk usai bersembunyi di hutan selama tiga hari.
Hanif diamankan di Desa Binusan, Kecamatan Nunukan, tidak jauh dari RSUD Nunukan pada Selasa (13/2) sekitar pukul 21.50 Wita. Kalapas Nunukan Kelas IIB Puang Dirham mengatakan Hanif dibekuk saat bersembunyi di sela bangunan musala.
"Yang bersangkutan diamankan saat bersembunyi di sela-sela bangunan dekat musala tak jauh dari rumah sakit," ujar Puang Dirham, Rabu (14/2/2024).
Dirham mengatakan napi tersebut bersembunyi di dalam hutan selama 3 hari di belakang rumah sakit. Pada hari ketiga persembunyiannya, Hanif berencana untuk mencari tempat persembunyian lainnya hingga memutuskan untuk keluar dari hutan.
"Jadi selama pelarian dia bersembunyi di hutan dekat sekitar rumah sakit. Saat itu dia mau merencanakan mencari tempat persembunyian di tempat lain," ungkapnya.
Dirham menuturkan warga sempat melihat sosok Hanif yang keluar dari hutan. Warga, kata dia, lalu mengecek rekaman CCTV untuk memastikan kehadiran Hanif yang keluar dari tempat persembunyiannya selama ini.
"Setelah di cross check melalui CCTV sesuai dengan ciri-ciri pelaku pelarian. Mengetahui hal tersebut warga kemudian menghubungi petugas Lapas," tuturnya.
Dia mengatakan kini Hanif telah diamankan di Polres Nunukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan Hanif sebelum diantar kembali ke lapas.
"Saat ini yang berangkat kita amankan dulu di Polres sampai benar-benar kondusif setelah itu kita bawa ke lapas," pungkasnya.
Awal Mula Hanif Kabur Saat Dirawat di RS
Dirham mengatakan napi itu kabur saat sedang dirawat di rumah sakit (RS) pada Minggu (11/2) sekitar pukul 18.47 Wita. Napi tersebut dibawa ke RS karena mengalami nyeri di perut dan kencing darah pada Jumat (9/2).
"Awalnya dia mengaku nyeri perut dan kencing darah dan harus dirawat berdasarkan surat keterangan opname dari pihak rumah sakit, dari anjuran dokter itu kita bawa ke rumah sakit untuk opname," terangnya, Selasa (13/2).
Dia menyebut Hanif kabur saat para petugas sedang salat magrib dan melepas borgol yang ada di tangan napi tersebut. Hanif lalu berhasil kabur melalui jendela kamar rumah sakit.
"Saat itu napi tersebut kabur ketika petugas melaksanakan salat Maghrib dengan melepas borgol di tangannya kemudian kabur melalui jendela kamar rumah sakit," bebernya.
Dirham menambahkan aksi pelarian Hanif bukan lah satu-satunya. Dia mengatakan Hanif sempat kabur sebanyak dua kali namun berhasil ditangkap saat masih menjadi tahanan Kantor Imigrasi Nunukan.
"Iya sebelumnya sempat kabur dua kali juga saat ditahan di kantor imigrasi, dengan kasus ini berarti sudah tiga kali kabur," pungkasnya.(red.L)
Posting Komentar