Ratusan Penghuni Lapas Kelas I Malang Terancam Tak Bisa Nyoblos

 

Malang, radarjatim.net - Ribuan penghuni atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas kelas I Malang akan ikut meramaikan pemilu 2024. Sebanyak 2.246 WBP telah masuk daftar pemilih tetap. Namun, ada ratusan narapidana yang terancam tak bisa mencoblos.

Kepala Bidang Pembinaan Lapas Kelas I Malang, Budi Purwadi mengatakan, ribuan WBP yang masuk daftar pemilih tetap itu telah melalui proses pencocokan dan penelitian (coklit).

"Ada 2.246 warga binaan yang bisa nyoblos pada 14 Februari 2024 mendatang," ujarnya kepada awak media pada Minggu (4/2/2024).

Ia menyampaikan, untuk memfasilitasi ribuan pemilih di Lapas kelas I Malang, akan disediakan 10 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Jumlah TPS kali ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.

"Sebelumnya kan disediakan 8 TPS. Tahun ini ditambah karena jumlah pemilihnya lebih banyak menjadi 10 TPS," terang Budi.

Sementara itu, sebanyak 339 penghuni atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas kelas I Malang tidak bisa menyalurkan suara pada pemilu 14 Februari 2024. Budi mengatakan, hasil itu diketahui setelah WBP di Lapas menjalani proses pencocokan dan penelitian (coklit).

"Ada 339 orang tidak terdaftar sebagai pemilih," ujarnya.

Salah satu penyebab para WBP tidak bisa menyalurkan suara karena waktu coklit nomor induk kependudukan WBP tidak muncul. Dugaannya, keluarga WBP tidak melaporkan ke perangkat RT/RW bahwa keluarganya dalam masa pembinaan di Lapas, sehingga NIK WBP tidak muncul.

"Karena waktu coklit NIK nya tidak ada. Ada warga binaan yang tidak bilang (ke RT/RW) mungkin malu. Akhirnya saat dicocokan NIK dan KK tidak masuk, akhirnya mereka tidak bisa mencoblos di Pemilu nanti," terang Budi.

Terkait mekanisme pencoblosan di lapas, juga tidak jauh berbeda seperti pada umumnya. Hanya beda lokasi khusus dan pengamanan yang lebih ketat dibandingkan pada umumnya.

"Sama saja sebenarnya. Disini disediakan 10 TPS dan dijaga 7 anggota KPPS serta 2 orang Linmas. Termasuk TNI-Polri juga akan dilibatkan dalam pengamanan," bebernya.

Sementara itu, untuk menjaga netralitas saat Pemilu 2024. Lapas Kelas I Malang tidak memperbolehkan calon legislatif maupun tim sukses paslon Pilpres untuk masuk berkampanye ke dalam Lapas.

"Jika ada timses atau caleg untuk masuk, tidak kami perbolehkan. Karena kami berupaya menjaga netralitas," tutur Budi.(red.L)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama