Nasib Pria Situbondo Lecehkan Kiai Berujung Diamankan Polisi agar Tak Dimassa

 

Situbondo, deraphukum.com - Aan (28), pemilik akun Facebook bernama Alan Fikri Fatlulloh menyampaikan ujaran yang melecehkan terhadap salah seorang kiai kharismatik di Situbondo. Akibat perbuatannya itu, dia diciduk polisi dan sempat dimintai keterangan.

Pengamanan netizen warga Desa Pesanggrahan, Jangkar, Situbondo itu bermula dari patroli siber yang dilakukan petugas Polsek Jangkar. Unggahan bernada kebencian dan melecehkan tokoh setempat itu membuat Aan diciduk.

"Setelah ditelusuri diketahui pemilik akunnya warga Pesanggrahan bernama Aan. Kami amankan tadi malam," ungkap Kapolsek Jangkar AKP Agus Siswanto, Jumat (29/3/2024).

Untuk menghindari timbulnya gejolak dan potensi amuk massa dari para simpatisan kiai yang dilecehkan pelaku diamankan di Mapolres Situbondo sekaligus untuk menjalani pemeriksaan.

Bahkan, kata Agus, pihaknya juga melakukan penjagaan di rumah Aan. Sebab, berdasarkan informasi yang masuk, ada ratusan simpatisan kiai hendak mendatangi rumah pemilik Aan.

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, polisi menduga bahwa Aan mengalami depresi. Hal itu terlihat dari perilaku Aan yang menyampaikan jawaban tidak nyambung saat mendapatkan pertanyaan dari penyidik.

"Ini masih kami dalami. Dia berpura-pura depresi atau memang benar depresi," ujar Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pratomo.

Berdasarkan keterangan dari kepala desa setempat, pelaku memang sudah cukup lama mengalami depresi berat. Bahkan yang bersangkutan disebut pernah dirawat di RSJ Licin, Banyuwangi.

"Kami juga sudah panggil keluarganya untuk dimintai keterangan terkait kondisi kejiwaan," imbuh Momon.

Selain memiliki rekam jejak medik pernah dirawat di RSJ Licin, Banyuwangi, bukti lain yang menunjukkan Aan mengalami depresi yakni semua kaca di rumah keluarganya sering pecah akibat ulah Aan.

"Itu berdasarkan keterangan keluarganya. Pelaku itu katanya sudah lama mengalami depresi," kata Momon.

Terkait perbuatan Aan di medsos yang menyampaikan ujaran kebencian dan melecehkan kiai itu, keluarganya meminta maaf. Bahkan keluarga telah membuat surat pernyataan permintaan maaf secara tertulis yang diketahui oleh kepala desa.(red.L)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama