Solo, radarjatim.net - Upaya seorang narapidana untuk kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan, Pulau Nusakambangan berakhir sia-sia. Pasalnya, napi yang diketahui bernama Muamar bin Arifin alias Amar itu kembali ditangkap petugas.
Amar merupakan napi pindahan dari Lapas Narkotika Purwokerto. Sebelumnya, Amar divonis empat tahun penjara atas kasus pemerasan dan pencurian. Aksi nekat Amar ini diketahui ketika dirinya tidak ikut apel yang digelar pada Kamis (21/3) siang.
Kepala Lapas Batu sekaligus Koordinator Lapas se-Nusakambangan, Mardi Santoso menjelaskan, usai mendapatkan laporan adanya napi kabur, pihaknya langsung melakukan pengejaran.
Tidak butuh waktu lama, Amar pun berhasil ditangkap pada Jumat (22/3) malam. Amar ditangkap saat bersembunyi di sekitar sawah yang ada di belakang lapas.
"Semalam sekitar pukul 21.30 WIB kita temukan masih di Nusakambangan. Ditemukan di sekitar sawah di belakang Lapas Terbuka," terang Mardi, Sabtu (23/3/2024).
Mardi menambahkan, Amar bisa beraktivitas di luar lapas lantaran tengah menjalani program asimilasi. Sesuai rencana yang bersangkutan akan bebas bersyarat pada Agustus mendatang.
"Asimilasi itu dia persiapan pulang dan bekerja di luar lapas. Terus harusnya dia kembali sore hari," ujarnya.
Atas aksi nekatnya tersebut, Amar pun dipindahkan ke Lapas Super Maximum Security. Hal ini dilakukan lantaran napi tersebut sudah melakukan pelanggaran berat.
"Karena dia melakukan pelanggaran berat tidak apel jadi sekarang ditaruh di Lapas Super Maximum Security. Sampai hasil penilaian assessment dari Bapas," kata Mardi.
Akibat perilakunya yang mencoba kabur dari Lapas, Amar pun batal bebas bersyarat. Dia pun harus melanjutkan proses pidananya hingga tahun depan.
"Dia tidak jadi keluar Agustus. Dia menjalankan sisa pidananya. Kira-kira tahun depan bebas," ujar Mardi.
Mardi mengatakan, Amar tidak berniat untuk kabur dari lapas. Napi ini dikabarkan sedang ada masalah dan ingin bercerita kepada seorang penjaga. Hanya saja, petugas yang dicarinya tidak ada dan dia pun takut untuk kembali ke lapas.
"Napi ini sebenarnya tidak ada niatan untuk kabur. Yang bersangkutan informasinya sedang ada masalah dia pengin curhat sama pegawai, cuma pegawainya tidak ketemu. Terus dia mau kembali takut dan khawatir," terangnya.
"Kalau dia kabur dia menyiapkan pakaian, nyiapkan uang. Ini uangnya aja cuma Rp 2 ribu di dompet. Terus juga bahan makanan. Kalau pun dia tahu harus nyebrang kan bayar. Jadi nyiapin ongkos," imbuhnya.(red.L)
Posting Komentar