Puluhan Rumah di Tirtoyudo Terendam Akibat Sungai Tundo Meluap, Warga Mulai Lakukan Pembersihan

  


Malang,  radarjatim.net   –Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Malang mengakibatkan meluapnya aliran Sungai Tundo di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo. Akibatnya, puluhan rumah warga terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai puluhan sentimeter.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menjelaskan bahwa banjir mulai dilaporkan oleh pihak desa pada Kamis malam (22/5/2025) sekitar pukul 20.40 WIB. Informasi pertama datang dari perangkat Desa Pujiharjo yang menyaksikan air sungai meluap hingga ke permukiman warga.

“Hujan berintensitas tinggi yang turun sejak beberapa hari terakhir membuat debit air Sungai Tundo naik signifikan dan akhirnya meluap ke kawasan permukiman,” ujar Sadono kepada awak media, Jumat (23/5/2025).

Menurut data sementara dari BPBD, terdapat sekitar 30 rumah yang tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 40 sentimeter. Meski tidak ada korban jiwa, genangan air sempat menghambat aktivitas warga pada malam hari.

“Air sempat memasuki rumah-rumah warga, namun mulai surut menjelang dini hari. Kami terus memantau perkembangan situasi,” tambahnya.

Pagi ini, warga bersama petugas dari unsur TNI, Polri, dan relawan mulai melakukan kerja bakti membersihkan sisa-sisa banjir seperti lumpur dan sampah yang terbawa arus. Sementara itu, alat berat dikerahkan untuk membersihkan sisa longsoran tanah yang juga terjadi di wilayah Desa Purwodadi, yang berdekatan dengan lokasi banjir.

“Kegiatan pembersihan ini kami lakukan secara gotong royong agar kondisi lingkungan segera kembali normal. Kami juga menurunkan alat berat untuk menangani longsoran tanah yang menutup akses jalan di lokasi lain,” jelas Sadono.

Sebagai langkah antisipasi ke depan, BPBD mengimbau warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk tetap waspada, terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Pemerintah desa juga diminta aktif melaporkan potensi bahaya yang timbul agar dapat segera ditangani.

“Kami mengingatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor,” pungkas Sadono.

Saat ini, tim gabungan masih terus melakukan asesmen untuk mendata kerugian dan memastikan tidak ada warga yang terdampak parah atau memerlukan evakuasi.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama