Kediri, radarjatim.net – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali menjadi perhatian publik usai menyuarakan sikap tegas terkait polemik penulisan ulang sejarah bangsa yang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini.
Dalam keterangannya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerakan Rakyat yang digelar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/7), Anies menegaskan pentingnya menjaga kejujuran dalam mencatat sejarah. Ia mengingatkan agar sejarah tidak dijadikan alat politik sesaat.
“Bangsa manapun pasti punya masa keemasan dan juga sisi kelam. Baik keberhasilan maupun kegagalan, semua itu bagian dari sejarah dan harus ditulis secara utuh dan objektif,” tegas Anies kepada awak media.
Anies yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, sejarah merupakan warisan intelektual dan moral bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, upaya menyunting atau menyembunyikan bagian sejarah hanya demi kepentingan politik jangka pendek, menurutnya adalah tindakan yang merugikan bangsa.
“Kita tidak boleh hanya memilih-milih bagian yang enak didengar. Sejarah itu lengkap, dan kejujuran terhadapnya adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai bangsa,” ujar Anies.
Ia menyebut bahwa menulis sejarah secara apa adanya adalah bentuk refleksi nasional—sama halnya seperti manusia yang belajar dari kegagalan maupun keberhasilan dalam hidupnya.
“Kalau sejarahnya diselewengkan, kita akan kehilangan arah. Sama seperti manusia, bangsa juga harus belajar dari masa lalu—baik yang pahit maupun yang membanggakan,” tambahnya.
Pernyataan Anies tersebut muncul di tengah memanasnya diskusi publik mengenai revisi narasi sejarah dalam buku-buku pelajaran dan dokumen resmi negara. Sejumlah akademisi dan pemerhati pendidikan mengkhawatirkan adanya bias politik dalam penulisan sejarah, yang berpotensi mengaburkan fakta-fakta penting.
Anies pun mengimbau kepada para sejarawan, penulis, dan pembuat kebijakan untuk menjunjung tinggi integritas intelektual dalam menulis sejarah bangsa.
“Kejujuran terhadap sejarah adalah bentuk tanggung jawab moral kita semua. Jangan sampai demi kepentingan politik sesaat, kita justru menyesatkan generasi yang akan datang,” pungkasnya.
Pernyataan Anies langsung menuai respons luas di media sosial. Banyak warganet dan kalangan intelektual yang menyambut baik pandangan tersebut, dan menyebutnya sebagai peringatan penting agar bangsa ini tidak kehilangan jati diri. (RED.A)
Posting Komentar