Kediri, radarjatim.net – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kediri tengah memasuki fase penting dalam perjalanan organisasinya dengan melaksanakan pergantian kepemimpinan. Proses ini menjadi bagian dari tradisi penyegaran struktur partai di tingkat daerah, sekaligus kelanjutan dari mekanisme pemilihan di tingkat pusat.
Sekretaris Bapilu PKS Jawa Timur, Sulistyo Budi, menjelaskan bahwa tahapan pergantian dimulai melalui Pemilihan Raya (Pemira) yang diikuti oleh seluruh anggota pelopor PKS di Indonesia. Dalam Pemira, para anggota memilih delapan calon untuk Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) dan Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) sesuai domisili masing-masing.
Untuk Kabupaten Kediri, Pemira telah dilaksanakan pada 13 Juli 2025 dan mencatat tingkat partisipasi mencapai 100 persen. “Dari hasil Pemira, ada 20 nama yang kemudian dipilih dan diusulkan DPTW Jawa Timur kepada Presiden PKS,” ujar Budi.
Presiden PKS dijadwalkan mengumumkan susunan resmi DPTD pada Kamis (14/8/2025). Saat ini, persaingan kursi Ketua DPD PKS Kabupaten Kediri telah mengerucut menjadi lima kandidat utama, yakni Marenda Darwis, Warsono, Ikhwanul Muslimin, Suhairi Maghfur, dan Abdul Wasik.
Empat nama pertama telah memiliki rekam jejak yang cukup dikenal di panggung politik lokal. Marenda Darwis dan Warsono saat ini menjabat sebagai Ketua dan Sekretaris DPD PKS Kabupaten Kediri. Ikhwanul Muslimin memegang posisi Ketua Bapilu, sementara Suhairi Maghfur merupakan anggota DPRD Kabupaten Kediri dari Fraksi PKS.
Adapun Abdul Wasik, pengurus Bidang Pemberdayaan Jaringan Usaha dan Ekonomi Kader PKS, juga dikenal sebagai pengusaha muda yang tengah menanjak di Kediri.
Dengan komposisi kandidat yang memiliki latar belakang kuat, proses pemilihan kali ini diprediksi berlangsung ketat dan menjadi sorotan para kader maupun masyarakat yang mengikuti perkembangan politik di Kabupaten Kediri.(RED.AL)
Posting Komentar