Heboh Salim Dianiaya Pakai Sajam Ngaku Motor Dibegal, Ini Faktanya!

 

Palembang, radarjatim.net - Seorang pria terkapar berdarah usai tangan dan kepalanya dianiaya pakai sajam oleh OTK di Palembang, Sumatera Selatan, mengaku menjadi korban aksi begal. Setelah diselidiki ternyata pria bernama Salim (45) tersebut merupakan korban pengeroyokan.

Karena sebelum kejadian ia dan dua terduga pelaku sempat mengobrol. Informasi dihimpun detikSumbagsel, pria bernama Salim itu awalnya ditemukan terkapar kondisi berdarah di depan mini market kawasan Waringin Darat, Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang, pada Senin (1/1/2024) sekitar pukul 23.20 WIB malam.


Setelah dilarikan ke RSUD Gandus, Salim disebut mengaku telah dianiaya pakai sajam usai motornya dibegal dua orang pelaku di TKP. Akibat kejadian itu, Salim pun mengalami luka bacok di bagian tangan dan kepala belakang.

Usut punya usut, ternyata keterangan yang disampaikan Salim itu merupakan keterangan palsu. Hal itu terungkap usai Tim dari Unit Reskrim Polsek Gandus melakukan olah TKP, memeriksa sejumlah saksi dan mengambil keterangan korban.

"Jadi, setelah kita mintai keterangan dia (korban) itu rupanya berbohong. Dia ngaku dibegal, katanya karena kebingungan," ungkap Kapolsek Gandus Palembang, AKP Irwan Sidik dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (2/12/2023).

Padahal, menurut Irwan, berdasarkan rekaman CCTV yang pihaknya terima sebelum dibacok Salim sempat terlibat percakapan dengan kedua terduga pelaku. Tak lama setelah ngobrol, diduga antara pelaku dan korban terlibat cekcok hingga akhirnya korban dianiaya para pelaku dengan sajam.

"Tidak ada itu dia dibegal, dia ngarang saja. Dia itu sempat ngobrol sama terduga pelaku sebelum kejadian, nah setelah ngobrol-ngobrol itu barulah dia itu dikeroyok kedua pelaku. Dia juga tak bawa motor, jadi tak ada motornya yang katanya hilang dibegal," kata Irwan.

Berdasarkan keterangan saksi yang menemukan Salim, kata Irwan, Salim ditemukan sudah dalam kondisi terkapar di TKP dan sudah dikerumuni warga di sana.

"Saat itu, saksi mendekati korban dan langsung menghubungi pihak Kepolisian. Selanjutnya pada saat pihak kepolisian datang, Korban langsung dibawa RSUD Gandus untuk dilakukan perawatan," terangnya.

Setelah menjalani perawatan intensif di RS, Salim pun mendatangi Mapolsek untuk membuat laporan kepolisian. Namun, ketika dimintai keterangan pengakuan palsu Salim yang sempat viral itu ternyata palsu.

"Berdasarkan keterangan korban yang saat ini sedang melaporkan kejadian ke Polsek, korban sempat ngobrol dengan pelaku yang menggunakan senjata tajam lalu membacok korban sebanyak dua kali di arah kepala dan tangan pada saat korban terkapar," katanya.

Dugaan sementara, pengeroyokan yang terjadi karena ada dendam lama antara pelaku dan korban. Hingga saat ini, polisi masih memburu kedua pelaku yang terekam kamera CCTV tersebut.

"Dugaan sementara mungkin seperti itu (dendam lama), tapi masih kita dalami. Korban ini juga residivis dan memiliki catatan kriminal di kita. Untuk terduga pelaku yang terekam berjumlah dua orang itu masih kita lidik," jelasnya.(red.L)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama