Probolinggo, radarjatim.net - Pria yang bertingkah seperti inilah yang bikin netizen mengatakan 'sungguh di luar nurul'. Sudah ketahuan maling BH dan CD hingga nyaris jadi bulan-bulanan warga, pria ini malah beralasan dirinya sedang kepepet utang sehingga harus mencuri dalaman wanita untuk dijual lagi secara online. Duh!
Peristiwa pencurian dalaman wanita itu terjadi di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Pria 'di luar nurul' itu bernama M Sukur (34), warga Desa Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan, Probolinggo yang sehari-hari berjualan roti keliling.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (2/2) siang di rumah milik Hopsatun Hasanan (45), di Kecamatan Gending. Siang itu pelaku memarkir motor Vario warna merah bernopol N 6176 U sekitar 50 meter dari rumah korban kemudian masuk ke halaman rumah korban dan mengambil CD, BH, dan baju yang dijemur.
"Saya nggak tahu pasti, tapi yang memergoki itu anak saya. Dia dan anak saya sampai berantem, sambil minta maaf dan minta agar dilepaskan. Kalau pas ngambil celana dalam, BH, dan baju saya langsung dimasukkan ke celananya," kata Hopsatun ditemui di Polsek Gending.
Setelah berseteru dengan anak Hopsatun itulah Sukur lari tunggang langgang meninggalkan sepeda motornya hingga memunculkan keributan di lingkungan kampung korban. Keributan ini didengar polisi yang segera bertolak ke lokasi.
Kapolsek Gending AKP Sugeng Harianto mengatakan setelah mendengar kasus pencurian pihaknya mengerahkan personel untuk mendatangi lokasi kejadian untuk memburu pelaku yang kabur ke arah Desa Randupitu.
"Jadi pelaku sempat kabur dan sepeda motornya ditinggal, meskipun sebelumnya sudah ditangkap sama anak korban tapi pelaku melarikan diri. Sampai akhirnya petugas yang mengejar berhasil mengamankan pelaku di Desa Randupitu, Gending," ujar Sugeng.
Sukur berhasil ditangkap oleh polisi. Setelah tertangkap pria itu nyaris dihajar massa, sehingga polisi segera membawanya ke Mapolsek Gending. Tidak lama kemudian polisi memanggil korban dan keluarga pelaku untuk proses mediasi.
Proses mediasi itu sempat berjalan alot. Masalahnya, Sukur menyangkal bahwa dirinya memang berniat untuk mencuri BH dan CD itu untuk memenuhi perilaku seksualnya yang menyimpang.
"Sempat alot karena ada beberapa hal, tapi sekarang sudah selesai alias damai dan kedua belah pihak sudah bertandatangan di atas materai. Yang tadi kami amankan di TKP, itu sepeda motor pelaku, BH, celana dalam dan kaos milik korban," kata Sugeng.
Antara Sukur dengan keluarga Hopsatun yang menjadi korban pencurian CD dan BH telah berdamai setelah proses mediasi yang ditengahi oleh pihak kepolisian di Mapolsek Gending, Probolinggo. Namun, proses mediasi itu sempat berjalan alot karena Sukur yang masih ngotot.
Kepada polisi dan Hopsatun, selaku korban, Sukur mengaku mencuri CD dan BH itu bukan untuk melampiaskan nafsunya yang menyimpang melainkan untuk dijual lagi karena butuh uang untuk melunasi utang. Sukur pun mengaku baru pertama kali melakukan pencurian ini karena kepepet.
"Saya baru pertama kali ini (mencuri pakaian dalam wanita) karena bukan untuk dibuat aneh-aneh, tapi untuk saya jual. Nanti hasilnya untuk bayar utang saya ke teman, karena dua hari kemarin saya ditagih sampai dibentak-bentak," kata Sukur.
Sukur mengaku dirinya akan menjual CD dan BH itu secara online. Dia bahkan sudah menentukan harga barang-barang hasil kejahatannya itu, yakni Rp 12 ribu per buah.
Dia mengaku mendapat ide itu karena memang sebelumnya pernah melihat ada jual beli online CD dan BH bekas. Karena itulah dia merasa tergiur untuk memulai usaha jual beli yang sama dan terdorong memperoleh barang untuk dijual dengan cara mencuri.
"Laku kok, kalau dijual di Facebook! Harganya ada yang Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu. Sekali lagi tidak ada maksud untuk berbuat lain, kecuali untuk menjual. Karena saya lagi kepepet. Saya janji tidak akan melakukan lagi," ungkap Sukur yang membuat polisi dan Hopsatun geleng-geleng kepala.
AKP Sugeng Harianto selaku Kapolsek Gending menyatakan bahwa pengakuan Sukur itu hanyalah akal-akalan belaka. Sebab berdasarkan keterangan keluarga dan warga desa tempat asalnya, Sukur memang memiliki kelainan seksual.
"Memang ada kelainan seks, kalau sehari-harinya memang menjual roti. Tapi sudah lah, toh korban sudah memaafkan dan permasalahan ini sudah selesai," ujar Sugeng.(red.L)
Posting Komentar