Tragedi 9 Mahasiswa Malang Tewas Kecelakaan Sepulang Pesta Ultah di Payung

 

Kota Batu, radarjatim.net - 15 tahun lalu, tepatnya 16 April 2009, kecelakaan tragis menewaskan sembilan mahasiswa di Kota Malang. Mobil yang mereka tumpangi melaju kencang sebelum menabrak pohon hingga ringsek.

Rabu malam, 15 April 2009, rombongan 17 mahasiswa dari empat perguruan tinggi di Kota Malang pergi ke Kota Batu. Mereka menuju salah satu vila di Songgoriti untuk merayakan ulang tahun (ultah) salah satu teman.

Rombongan mahasiswa dari Universitas Islam Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Merdeka, dan ITN itu tiba di vila sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka menggunakan dua mobil dan beberapa sepeda motor.

Beberapa jam kemudian, satu mobil yang ditumpangi sembilan mahasiswa meninggalkan lokasi pesta. Mereka adalah Firdaus Sastroasal asal Sumenep Rois Badridan Imron Rosadi asal Lumajang, Riani Erniati asal Pasuruan, Dwi Rani Kusmoyo asal NTB, Mutia Soni Agustin asal Pasuruan, Nia dan Mareta Madani asal Sidoarjo.

Mereka naik mobil Daihatsu Taruna VF 500 bernopol DK 1070 SB yang dikemudikan Anang Kosim asal Bali. Rombongan empat pria dan lima perempuan itu menuju Wisata Kuliner Payung. Usai dari sana, mereka melanjutkan perjalanan pulang ke Kota Malang.

Nahas, setibanya di jalanan menurun, mobil yang melaju kencang mengalami pecah ban hingga menabrak pohon di tepi jalan dekat SPBU Lahor, Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu. Benturan dengan pohon membuat bagian depan mobil ringsek tak berbentuk.

Warga sekitar yang mendengar suara benturan keras langsung berlarian ke lokasi. Benar saja, mobil itu sudah nyungsep di samping pohon. Badan mobil penyok di kanan kiri, bahkan nyaris terbelah dari jok depan hingga bagian tengah.

Tak ada suara teriakan minta tolong. Hanya suasana sunyi mencekam yang terasa saat pintu mobil dibuka. Sayup-sayup terdengar suara dengkuran. Darah berceceran di dalam mobil.

"Yang terdengar hanya suara seperti ngorok, terdengar dari korban yang kritis," ujar Mulyo salah satu pemilik warung di sekitar lokasi kecelakaan.

Dua mahasiswi yang duduk di bagian depan terpental ke depan mobil hingga tergeletak di samping. Satu korban terpental, kakinya terjepit jok mobil

Warga dan polisi di lokasi sempat kesulitan mengeluarkan korban dari mobil, terutama korban di jok tengah yang posisinya terjepit. Seorang penumpang yang masih bernapas coba diselamatkan, namun nyawanya tak tertolong saat perjalanan ke rumah sakit.

"Mereka melewati Jalan Panglima Sudirman, tiba-tiba mobil oleng dan menabrak pohon yang ada di pinggir jalan sisi sebelah kanan. Ini kecelakaan tunggal tidak melibatkan mobil lainnya," ungkap AKP Budi Hidayati yang saat itu menjabat Kasat Lantas Polresta Batu.

Polisi langsung melakukan penyelidikan kecelakaan maut tersebut. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim diturunkan untuk memeriksa TKP. Hasilnya, tidak ada tanda-tanda pengereman mendadak, yang ada hanya bekas benturan mobil dan trotoar beberapa meter sebelum pohon.

"Hasil olah TKP di lokasi dipastikan mobil dalam kondisi melaju kencang dari arah barat ke timur. Pada saat di TKP, mendadak mobil oleng dan menghantam trotoar jalan," kata Kasubag Lantas Polwil Malang yang saat itu dijabat Kompol Yandri.

AKBP Tejo Wijanarko, Kapolres Kota Batu saat itu menyebut penyebab utama kecelakaan adalah pecah ban kiri belakang. Ban yang sudah aus membuat mobil sulit dikendalikan, ditambah lagi mobil melaju dalam kecepatan sekitar 100 kilometer/jam.

"Kondisi jalan menurun dan kelebihan memuatan memperparah kecelakaan. Ban kiri belakang sampai terbelah, sehingga mobil loncat dan menabrak trotoar sebelum menabrak pohon di sampingnya," terang Tejo.(red.L)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama