Klungkung, radarjatim.net - Dewa Ngakan Putra Wedana, pelaku pembacokan terhadap dua sepupu dan pembakaran rumah, diungkap ke publik oleh polisi. Wedana sebelumnya membacok dua sepupunya I Wayan Siok (60) dan Ngakan Nyoman Alit Adiputra (39) di Dusun Anjingan, Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Klungkung menunjukkan Wedana saat konferensi pers Jumat (15/3/2024). Pria berusia 44 tahun itu menggunakan baju dan celana oranye digiring dengan sejumlah pelaku kasus lain. Tatapan Wedana tampak kosong meski mempunyai tampang sangar.
Wedana saat ditampilkan ke publik oleh polisi nampak memiliki wajah yang lonjong dengan kulit sawo matang. Wedana memiliki kumis dan brewok pada wajahnya. Rambut dan brewok Wedana juga sudah mulai ditumbuhi uban.
Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Anak Agung Made Suantara mengatakan hingga saat ini keterangan tersangka belum bisa diterima karena pernyataan terus berubah-ubah. Pernyataan Wedana belum dimasukan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
"Tersangka ini mengaku kesal dengan suara bising kendaraan yang digeber terus di depan rumahnya, di mana memang salah satu korban yakni sepupunya Ngakan Nyoman Alit Adiputra memiliki bengkel sepeda motor. Kadang (pengakuannya) berubah lagi ngaku dendam dengan korban," jelas Suantara.
Satreskrim Polres Klungkung juga belum mengetahui dengan jelas masalah antara pelaku dengan Siok dan Alit Adiputra. Terlebih polisi belum meminta keterangan dari kedua korban.
Suantara mengatakan pihaknya belum meminta keterangan terhadap korban karena keduanya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung pasca operasi akibat luka bacokan yang dilakukan oleh tersangka.
"Motif pembakaran rumah juga belum jelas, ini kembali lagi karena keterangan tersangka yang tidak jelas, bukti-bukti lain juga kami kumpulkan sementara baru sabit, belati, dan pisau lipat yang digunakan," jelasnya.
Melihat kondisi tersangka yang memberikan keterangan berubah-ubah, Satreskrim Polres Klungkung melakukan koordinasi dengan psikiater Polda Bali untuk mengetahui kejiwaan.(red.L)
Posting Komentar