Puncak Libur Lebaran Sudah Usai, Ini Harapan PT Angkasa Pura I untuk Bandara Dhoho Kediri

  


KEDIRI,   radarjatim.net - Peak season atau puncak libur lebaran telah usai. Meski demikian, PT Angkasa Pura 1 optimistis jumlah penumpang di Bandara Dhoho tetap ramai.

Indikatornya, load factor atau rasio perbandingan antara kapasitas terjual dengan kapasitas tersedia di tiap perjalanan pesawat, yang diharapkan tetap bagus.

Legal, Compliance, and Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Dhoho Donny A. Novanto mengungkapkan, dengan terlampauinya arus mudik dan arus balik lebaran, diakuinya jika jumlah penumpang di bandara bisa saja berkurang. Namun, dia optismistis bandara akan tetap ramai. “Harapan kami load factor tetap bagus, meski ada sedikit perbedaan karena peak season (puncak musim liburan) sudah terlewati,” katanya.

Selain penumpang pesawat yang memadati bandara setiap Selasa dan Sabtu, Bandara Dhoho memang tetap didatangi pengunjung. Mereka adalah masyarakat yang sengaja datang untuk melihat langsung bandara yang resmi beroperasi sejak 5 April lalu itu.

Meski hanya bisa masuk di area luar terminal keberangkatan, para pengunjung sudah cukup puas bisa berswafoto di sana. Tak hanya datang sendiri, tidak sedikit masyarakat yang datang rombongan.

Sementara itu, keyakinan akan ramainya bandara juga diungkapkan oleh Pemkab Kediri. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sukadi juga optimistis Bandara Kediri akan semakin ramai. Hal tersebut menurutnya tak lepas dari dukungan 14 kabupaten/kota di daerah Mataraman akan operasional sister airport di Jatim itu.

Sukadi kembali menyinggung surat edaran (SE) Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono terkait dukungan operasional Bandara Dhoho. Sebanyak 14 kabupaten/kota di eks Karesidenan Kediri dan eks Karesidenan Madiun, serta Pemkab Jombang dan Bojonegoro, diimbau untuk berangkat lewat Bandara Dhoho saat melakukan perjalanan dinas menggunakan pesawat. “Mereka (14 kabupaten/kota, Red) sudah diberi surat edaran agar ASN bisa berkontribusi,” terang Sukadi.

Untuk menunjukkan keseriusan dukungan akan operasional Bandara Dhoho, Adhy Karyono juga akan membuat memorandum of understanding bersama 14 kabupaten/kota tersebut. Selebihnya, belasan pemerintah daerah tersebut juga diminta mengoptimalkan pengolahan sektor pariwisatanya. Termasuk dengan menggelar event wisata lokal di daerah.

Seperti diberitakan, hingga minggu ketiga April ini baru pesawat Citilink yang membuka rute penerbangan Jakarta-Kediri dan Kediri Jakarta. Penerbangan juga hanya dilakukan dua kali dalam seminggu.

Meski demikian, Direktur Utama Citilink Dewa Kadek Rai optimistis pihaknya akan segera membuka penerbangan reguler di Bandara Dhoho alias penerbangan setiap hari.

Jika di daerah lain biasanya baru berkembang sekitar enam bulan, Dewa yakin perkembangan Bandara Dhoho akan lebih cepat. Yakni, sekitar tiga bulan.

“Tidak menutup kemungkinan nanti kami juga akan membuka rute penerbangan lainnya dari Bandara Dhoho,” urai Dewa kepada koran ini saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta 5 April lalu atau jelang penerbangan perdana Citilink.

Seperti diberitakan, selain Citilink, sebenarnya ada dua maskapai yang sudah mendapat izin rute penerbangan di Bandara Dhoho dari Kementerian Perhubungan. Yakni, Super Air Jet dan Batik Air. Dua maskapai dari Lion Air grup itu mendapat izin rute yang bervariasi.

Batik Air mendapat izin rute penerbangan Kediri-Jakarta, Kediri-Bali, dan Kediri Palembang. Kemudian, Super Air Jet mendapat izin rute untuk Kediri-Banjarmasin, Kediri-Balikpapan, Kediri-Makassar, Kediri-Bali, dan Kediri Palembang.

Sayangnya, hingga minggu ketiga April ini masih belum ada kejelasan terkait dimulainya penerbangan oleh dua maskapai tersebut. Jika penerbangan sudah dibuka, otomatis belasan juta penduduk dari 14 kabupaten/kota akan memiliki lebih banyak alternatif rute penerbangan ke berbagai daerah di Indonesia.(red.Al)



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama