SLG, Ikon Kediri yang Kian Diminati Wisatawan, Siap Meriahkan Event Kediri Kuno Kini

 


Kediri, radarjatim.net  – Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) tak hanya menjadi simbol kejayaan Kabupaten Kediri, tetapi juga menjadi magnet wisata yang makin menarik minat pelancong dari berbagai wilayah Jawa Timur. Bangunan monumental yang menyerupai Arc de Triomphe di Paris ini berdiri gagah di pusat simpang strategis yang menghubungkan lima kecamatan, yaitu Pare, Gampengrejo, Pagu, Plosoklaten, dan Pesantren.

Selain sebagai ikon arsitektur, kawasan SLG juga telah berkembang menjadi ruang publik yang dinamis dan multifungsi. Mulai dari pusat kegiatan ekonomi kreatif, ajang seni budaya, hingga arena hiburan keluarga, semua menyatu dalam satu lokasi yang selalu ramai setiap akhir pekan maupun musim liburan.

Pada bulan Mei mendatang, kawasan ini akan kembali semarak dengan diselenggarakannya acara Kediri Kuno Kini, sebuah perhelatan budaya yang digelar untuk mengenang dan menghidupkan kembali nilai-nilai lokal. Acara ini menyuguhkan beragam permainan tradisional, aneka kuliner jadul yang menggugah nostalgia, serta pameran UMKM dan pertunjukan seni yang menyoroti sejarah panjang Kediri. Kegiatan ini diyakini akan menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan dan masyarakat lokal.

Bagi wisatawan dari Kabupaten Nganjuk, perjalanan menuju SLG relatif mudah. Dengan waktu tempuh sekitar satu hingga satu setengah jam, rute tercepat adalah melalui Kertosono lalu berbelok ke Pare, kemudian diarahkan menuju Kecamatan Ngasem. Kondisi jalan yang cukup lebar serta tersedianya petunjuk arah yang jelas membuat perjalanan terasa nyaman dan efisien.

Sementara itu, pengunjung dari arah Surabaya dapat memanfaatkan jaringan Tol Surabaya–Mojokerto–Kertosono. Setelah keluar di Gerbang Tol Kertosono, perjalanan dapat dilanjutkan menuju Pare dan Kediri. Waktu tempuh dari Surabaya ke SLG berkisar antara dua setengah hingga tiga jam tergantung kondisi lalu lintas.

Dari Kabupaten Jombang, rute tercepat melewati Ploso menuju Pare, lalu mengikuti petunjuk arah ke Kediri. Jalannya relatif mulus dan tidak terlalu padat, membuat perjalanan sekitar satu setengah jam terasa menyenangkan, terutama bagi yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga.

Pengunjung dari Kabupaten Tulungagung dapat langsung menuju Kediri melalui jalur Campurdarat. Setibanya di wilayah kota, cukup mengikuti Jalan Soekarno-Hatta ke arah timur untuk sampai ke lokasi SLG. Akses yang jelas dan kondisi jalan yang baik menjadikan rute ini favorit bagi wisatawan dari arah selatan.

Dari Kota dan Kabupaten Blitar, tersedia dua pilihan rute: jalur utara melalui Wlingi dan Pare, atau jalur selatan via Srengat dan pusat Kota Kediri. Kedua jalur ini memiliki estimasi waktu tempuh antara satu setengah hingga dua jam, tergantung pada padatnya lalu lintas.

Sedangkan dari Kota dan Kabupaten Malang, perjalanan ke SLG dapat menjadi pengalaman wisata tersendiri. Jalur yang banyak dipilih adalah melalui Batu, Kasembon, dan Kandangan, lalu menuju Pare dan Kediri. Meskipun membutuhkan waktu sekitar empat jam, pemandangan alam pegunungan yang menawan menjadi bonus bagi para pelancong yang mencari suasana berbeda.

Dengan segala kemudahan akses dan pesona yang ditawarkan, SLG kian memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Terlebih lagi dengan hadirnya Kediri Kuno Kini, monumen ini tak sekadar menjadi latar foto yang ikonik, melainkan juga ruang hidup yang menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan Kediri.(RED.AL)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama