Indramayu, radarjatim.net – Di tengah riuhnya suasana sore di Alun-alun Indramayu, tampak seorang pria menenteng kamera dan sesekali tersenyum menyambut pengunjung. Ia adalah Ajat Sudrajat, seorang fotografer keliling berusia 35 tahun yang berhasil bertahan bahkan berkembang di tengah gelombang digitalisasi dan kecanggihan teknologi masa kini.
Ajat memulai kiprahnya di dunia fotografi sejak 2012 dengan menjadi asisten fotografer pernikahan. Lewat pengalaman itu, ia mulai mengasah kemampuannya membidik gambar, mengatur komposisi, dan memahami pencahayaan.
Seiring waktu dan pesatnya perkembangan teknologi, Ajat tak tinggal diam. Di tahun 2018, ia mulai menawarkan jasa pengeditan foto berbasis digital imaging, seperti menghapus jerawat, mengganti latar belakang, hingga memperbaiki warna gambar agar lebih hidup.
"Awalnya cuma ngedit biasa, hapus background, rapihin muka, gitu-gitu aja. Tapi lama-lama jadi keterusan dan makin banyak yang order," tutur Ajat saat ditemui di dekat Gedung Landraad Indramayu, Senin (5/5/2025).
Memasuki tahun 2023, Ajat semakin inovatif dengan memanfaatkan kecanggihan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mempercantik hasil jepretannya. Ia pun rutin mangkal di Alun-alun Indramayu dan menawarkan jasa foto kilat lengkap dengan hasil editan AI hanya dengan tarif Rp35 ribu untuk 10 file foto.
“Sehari bisa dapat Rp150 ribu dari motret saja. Tapi kalau digabung sama editan AI, pendapatan bisa naik jadi Rp200 ribu sampai Rp700 ribu,” jelasnya.
Ajat menyebut pelanggan kerap meminta latar belakang estetik seperti suasana Jepang, Paris, atau pegunungan yang menawan. Dengan bantuan AI, permintaan itu bisa dipenuhi tanpa harus ke lokasi sungguhan.
Tak hanya melayani pelanggan langsung, Ajat juga menjual hasil jepretan hunting-nya di berbagai platform digital. Dari sinilah ia memperoleh pendapatan tambahan yang cukup menggiurkan.
“Pernah waktu sebelum Lebaran, orderan banyak banget. Sehari bisa dapat sampai Rp8 juta. Waktu itu yang bantu hitung uang sampai satpam,” kenangnya sambil tertawa kecil.
Ajat membuktikan bahwa di era teknologi yang terus berubah, kemampuan untuk beradaptasi adalah kunci utama. Ia pun terus berinovasi agar tetap eksis dan menjadikan hobinya sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan.
"Buat saya, teknologi bukan ancaman. Justru jadi peluang kalau kita mau belajar dan berkembang," pungkasnya penuh semangat.(red.al)
Posting Komentar