Festival Kuno-Kini 2025 Resmi Dibuka: Ajang Kolaborasi Budaya, UMKM, dan Kreativitas Milenial di Kediri Raya

 


KEDIRI, radarjatim.net   – Suasana di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) tampak meriah sejak siang tadi. Ratusan warga Kediri Raya berbondong-bondong menghadiri pembukaan Festival Kuno-Kini 2025, ajang pameran budaya dan UMKM terbesar di kawasan ini yang resmi dibuka oleh Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Kamis (23/5).

Festival yang digelar untuk kali kedua ini kembali menjadi magnet bagi pelaku usaha lokal dan penikmat budaya. Dengan mengusung tema perpaduan antara warisan tradisional dan tren kekinian, gelaran ini sukses menghadirkan 257 stan UMKM, pertunjukan seni, hingga berbagai aktivitas edukatif dan hiburan keluarga.

Dalam sambutannya, Wabup Dewi tampil anggun mengenakan busana adat khas Kediri. Ia menegaskan pentingnya melestarikan kearifan lokal sekaligus mendukung geliat ekonomi kreatif.

“Festival ini bukan sekadar pameran, tetapi juga bentuk kolaborasi lintas generasi dan sektor. Budaya kuno tetap hidup, namun harus mampu berdialog dengan masa kini,” ujarnya di hadapan tamu undangan dan ratusan pengunjung.

Wabup juga mengajak masyarakat untuk mendukung UMKM lokal dengan berbelanja produk dalam negeri dan menjadikan festival ini sebagai ruang bertemu antara kreativitas, sejarah, dan potensi ekonomi.

Panggung Budaya dan UMKM Beradu Daya Tarik

Sejak pagi kemarin (22/5), area di belakang Gumul Paradise Island sudah dipenuhi aktivitas persiapan. Loading stan menjadi momen sibuk para peserta pameran yang mendekorasi dan menata produk mereka. Dari kerajinan tangan, batik, makanan kekinian, hingga produk herbal, seluruh stan berusaha tampil semenarik mungkin.

“Ini adalah tahap penting. Tampilan stan sangat menentukan apakah pengunjung akan mampir atau tidak,” ujar Puspitorini Dian Hartanti, Manajer Event Jawa Pos Radar Kediri.

Dian menambahkan, antusiasme peserta begitu besar. Bahkan, hingga malam hari, masih banyak yang menghias dan mengatur penempatan produk mereka. Hingga pukul 14.00 kemarin, progres persiapan stan mencapai 60 persen.

Tak Sekadar Pameran, Tapi Juga Panggung Edukasi dan Hiburan

Festival Kuno-Kini 2025 bukan hanya tentang jual-beli. Di atas panggung utama, berbagai pentas seni budaya lokal digelar mulai dari tari tradisional, gamelan, hingga fashion show busana etnik-modern. Sementara itu, pengunjung juga bisa mengikuti workshop kreatif, kompetisi anak-anak, hingga menjajal permainan jadul seperti engrang dan gobak sodor. Bagi yang beruntung, tersedia doorprize menarik setiap harinya.

Festival ini akan berlangsung selama 10 hari, mulai 23 Mei hingga 1 Juni, dan diharapkan menjadi destinasi alternatif liburan keluarga yang edukatif dan menyenangkan.

Daya Tarik Pameran untuk Generasi Muda

Panitia pun tampaknya tak ingin festival ini hanya jadi agenda seremonial. Dengan menggandeng komunitas milenial, pengisi acara musik pun diisi oleh band indie, DJ lokal, hingga cover dance K-pop.

“Kami ingin semua usia merasa festival ini adalah ruang mereka. Tidak hanya belajar budaya, tapi juga berekspresi,” kata Dian.

Festival Kuno-Kini kembali membuktikan bahwa dengan sinergi antara pemerintah, media, pelaku UMKM, dan masyarakat, sebuah ajang pameran bisa menjelma menjadi wahana kebanggaan daerah yang hidup dan penuh warna.(RED.AL)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama