Surabaya, radarjatim.net – Meski secara keseluruhan kunjungan wisatawan mengalami penurunan pada Maret 2025, Provinsi Jawa Timur tetap bertengger sebagai destinasi favorit wisatawan nusantara, mengalahkan Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat ada 16,43 juta perjalanan ke Jawa Timur sepanjang Maret 2025, menjadikannya provinsi dengan jumlah kunjungan terbanyak di Indonesia untuk periode tersebut.
"Jawa Timur masih menjadi magnet utama bagi wisatawan nusantara pada triwulan I 2025," ujar Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, dalam keterangan pers, Jumat (2/5).
Namun demikian, tren kunjungan wisata secara umum mengalami penurunan. Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) tercatat turun sebesar 2,18%, sementara wisatawan nusantara (wisnus) turun 1,76% jika dibandingkan bulan Februari 2025.
Meski demikian, Pudji mencatat bahwa secara tahunan atau year-on-year (YOY), angka perjalanan wisatawan domestik tetap tumbuh positif. “Dibandingkan Maret 2024, terjadi peningkatan perjalanan wisnus sebesar 12,61%. Secara kumulatif, Januari hingga Maret 2025 mencatatkan 282,41 juta perjalanan, naik 12,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelasnya.
Dalam periode Maret 2025, total 88,91 juta perjalanan dilakukan oleh wisatawan domestik, dengan 66,08% di antaranya menjadikan Pulau Jawa sebagai tujuan utama.
Sementara itu, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tercatat sebanyak 841.030 kunjungan. Walaupun angkanya mengalami penurunan bulanan, tren tahunan menunjukkan peningkatan sebesar 7,83% dibanding triwulan I 2024.
Soal pengeluaran, rata-rata belanja wisman juga mengalami penurunan. Pada triwulan I 2025, wisman menghabiskan US$ 1.277,17 atau sekitar Rp 21,07 juta per kunjungan, menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran terbanyak masih difokuskan pada akomodasi (38,07%), diikuti oleh makan-minum (19,40%), dan belanja cinderamata (11,90%).
Dengan dominasi kunjungan ke Jawa Timur dan pertumbuhan tahunan yang tetap positif, sektor pariwisata nasional diprediksi masih memiliki potensi bangkit lebih kuat di bulan-bulan berikutnya, terutama menjelang musim liburan tengah tahun.(RED.AL)
Posting Komentar