Kediri, radarjatim.net – Dalam momentum peringatan Hari Buruh Internasional 2025 yang dipusatkan di kawasan Monas, Jakarta, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menunjukkan kedekatannya dengan para buruh. Didampingi sejumlah pejabat tinggi negara, Presiden menyampaikan orasi kebangsaan yang memuat komitmen nyata terhadap peningkatan kesejahteraan pekerja di seluruh Indonesia.
Dalam suasana yang meriah namun penuh semangat perjuangan, Presiden Prabowo tampil berani dan hangat. Usai menyampaikan orasinya di hadapan ratusan ribu massa buruh dari berbagai daerah, Prabowo secara simbolis melemparkan topi dan kemeja putih yang dikenakannya ke arah massa. Aksi spontan itu disambut gegap gempita dan teriakan dukungan dari buruh yang memadati lapangan Monas.
“Ini bentuk simbol bahwa saya bersama kalian, saya merasakan semangat dan perjuangan kalian,” kata Prabowo dengan suara lantang, disambut sorak-sorai para buruh yang membawa berbagai atribut serikat pekerja.
Presiden yang baru dilantik untuk periode 2024–2029 ini menegaskan bahwa negara harus hadir memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi seluruh lapisan pekerja, termasuk kelompok rentan seperti pekerja rumah tangga dan buruh harian lepas.
Agenda Serius untuk Perlindungan Buruh
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan beberapa langkah konkret yang akan diambil pemerintah. Pertama, mempercepat pengesahan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (UU PPRT), yang sudah lama menjadi aspirasi berbagai elemen masyarakat.
Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya menuntaskan pembahasan UU Perampasan Aset guna mencegah korupsi yang berdampak pada perekonomian dan sektor ketenagakerjaan.
“Kita tidak bisa terus membiarkan praktik-praktik tidak adil dalam dunia kerja. Sudah saatnya buruh diposisikan sebagai mitra pembangunan yang sejajar dan dihargai,” ujarnya.
Tak hanya berhenti di situ, Presiden juga berjanji akan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, sebagai lembaga permanen yang akan memfasilitasi dialog antara pemerintah, pengusaha, dan perwakilan buruh.
Ia juga mengumumkan rencana pembentukan Satgas Khusus Penanganan PHK untuk memberikan perlindungan lebih terhadap para pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja secara tiba-tiba atau tidak adil.
Pesan Semangat dan Simbol Kepedulian
Sebelum meninggalkan lokasi acara, Prabowo menaiki mobil dinas kepresidenan. Dari sunroof yang terbuka, ia kembali menyapa massa sambil melemparkan beberapa potong pakaian sebagai bentuk kedekatan dan empatinya terhadap perjuangan buruh.
Aksi tersebut menambah semarak peringatan May Day tahun ini, yang mengusung tema besar “Buruh Kuat, Indonesia Hebat”. Ribuan buruh dari berbagai organisasi, baik konfederasi besar maupun komunitas independen, ikut serta dalam aksi damai dan orasi solidaritas.
Langkah Strategis Menuju Reformasi Ketenagakerjaan
Pengamat kebijakan publik menilai, pidato Presiden Prabowo di Hari Buruh ini menunjukkan arah baru dalam reformasi ketenagakerjaan Indonesia. Komitmen terhadap UU PPRT, pembentukan lembaga kesejahteraan buruh, serta penanganan PHK dianggap sebagai terobosan penting.
Semangat yang diusung pemerintah kali ini juga diharapkan menjadi sinyal positif bagi dunia usaha untuk menjalin hubungan industrial yang sehat dan produktif.
Dengan pendekatan populis dan responsif terhadap aspirasi akar rumput, Prabowo berharap peringatan May Day tidak hanya menjadi perayaan simbolis, tetapi juga titik tolak bagi peningkatan taraf hidup buruh di Tanah Air.(RED.AL)
Posting Komentar