Festival Kuno-Kini Sukses Tarik Ratusan Ribu Pengunjung, Warga Harap Unsur Tradisional Ditingkatkan

 


Kediri, radarjatim.net   – Festival Kuno-Kini 2025 kembali mencetak kesuksesan sebagai ajang pameran UMKM terbesar di Kediri Raya. Selama sembilan hari pelaksanaan, festival yang berlangsung di area belakang Gumul Paradise Island (GPL) itu mencatat total 225.678 pengunjung. Angka ini menunjukkan antusiasme luar biasa dari masyarakat yang ingin merasakan pengalaman berbelanja sekaligus hiburan.

Menurut panitia, lonjakan pengunjung paling tinggi terjadi pada akhir pekan dan long weekend, terutama karena banyak lomba dan acara hiburan yang digelar. Di hari terakhir pelaksanaan, Sabtu (1/6), festival masih diramaikan dengan sejumlah kompetisi menarik.

Salah satunya adalah lomba fotografi dan video pendek bertema Tradisional di Dunia Digital, yang diadakan oleh Jawa Pos Radar Kediri. “Pendaftaran masih dibuka hingga pukul 12.00 siang ini,” ujar Manajer Offprint Jawa Pos Radar Kediri, Puspitorini Dian Hartanti.

Dian menyebutkan bahwa syarat mengikuti lomba ini cukup mudah. Peserta hanya perlu mengunggah karya mereka ke Instagram dengan menandai akun @radarkediri dan @radarkedirievent serta menyertakan tagar #KUNOKINI2025, #RadarKediri, dan #RadarKediriEvent.

Selain itu, Yamaha juga turut memeriahkan Festival Kuno-Kini dengan lomba foto dan reels bertema Motor Hebat, Kuat, No Debat. “Cukup unggah konten ke Instagram dan mention akun @yamaha.madiunkediri dan @radarkedirievent. Like terbanyak akan menjadi penentu kemenangan,” imbuh Dian.

Pengumuman pemenang untuk seluruh lomba dijadwalkan akan dilangsungkan pada malam puncak Festival Kuno-Kini, Sabtu malam ini. Termasuk pengumuman stan terbaik dari ratusan UMKM peserta pameran.

Penilaian stan terbaik meliputi banyak aspek, mulai dari penggunaan QRIS, keteraturan waktu buka-tutup, pencantuman harga, kebersihan, hingga keramahan penjual terhadap pembeli. “Kami ingin menumbuhkan budaya pelayanan yang baik sekaligus mendidik pelaku UMKM untuk naik kelas,” tegas Dian.

Meski festival ini dianggap berhasil dalam hal jumlah pengunjung dan daya tarik acara, namun sejumlah warga berharap agar unsur tradisional bisa lebih diperkuat ke depannya.

Sebenarnya bagus acaranya, tapi kesan kunonya malah tenggelam. Kebanyakan jualan kekinian seperti corn dog dan kebab. Yang jual jajanan lawas kayak tiwul atau gethuk malah cuma segelintir, padahal itu yang kami harapkan dari acara bertema Kuno-Kini,” ujar Siti Nurjanah, salah satu pengunjung asal Kecamatan Banyakan.

Warga lainnya juga menyuarakan hal serupa. “Festival rakyat itu harus bisa dinikmati semua kalangan, bukan hanya jadi ajang pamer gaya hidup modern. Banyak yang datang hanya ingin nostalgia dan refreshing sederhana, bukan belanja mahal,” keluh Yusuf, warga asal Ngasem.

Beberapa pengunjung bahkan menyarankan agar tahun depan panitia menyeimbangkan unsur kuno dan kini. “Jangan sampai proporsinya timpang. Sekarang ini kesannya 80% kekinian, 20% kuno. Kalau kayak gini terus, citra festivalnya bisa melenceng dari namanya sendiri,” ungkapnya.

Meski demikian, secara umum Festival Kuno-Kini tetap mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Harapannya, event ini dapat terus dikembangkan sebagai ruang yang tidak hanya memajukan UMKM, tetapi juga melestarikan kekayaan budaya lokal Kediri.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama