Puasa Asyura 10 Muharram 1447 H Jatuh 6 Juli 2025, Ini Keutamaan dan Niatnya

 

Kediri, radarjatim.net– Bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah Puasa Asyura, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Tahun ini, Puasa Asyura jatuh pada Minggu, 6 Juli 2025, berdasarkan kalender Hijriah 1447 H.

Puasa Asyura merupakan ibadah sunnah yang tidak hanya mengandung nilai spiritual tinggi, tetapi juga menjadi sarana untuk meneladani para nabi, khususnya Nabi Musa AS, serta sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah SWT.

Makna dan Sejarah Puasa Asyura

Puasa Asyura berasal dari kata ‘asyara yang berarti sepuluh, merujuk pada hari ke-10 bulan Muharram. Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berpuasa di hari tersebut karena pada hari itu Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun.

Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

“Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian,” lalu beliau pun berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umat Islam untuk ikut berpuasa. (HR Bukhari)

Keutamaan Puasa Asyura

  1. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu
    Rasulullah SAW bersabda:

    "Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang telah lalu." (HR Muslim)

  2. Pahala Setara dengan Puasa 30 Hari
    Dalam riwayat At-Thabarani disebutkan bahwa setiap hari puasa di bulan Muharram dinilai setara dengan puasa selama tiga puluh hari.

  3. Meneladani Nabi Musa AS
    Berpuasa Asyura juga menjadi bentuk peneladanan terhadap perjuangan dan keteguhan Nabi Musa AS dalam menghadapi cobaan.

Niat Puasa Asyura

  • Jika dibaca di malam hari:

    نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاء لِلّٰهِ تَعَالَى
    Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati ‘Asyûrâ lillâhi ta‘âlâ
    (Saya niat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala)

  • Jika dibaca di pagi hari (lupa niat malam):

    نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاء لِلّٰهِ تَعَالَى
    Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati ‘Asyûrâ lillâhi ta‘âlâ
    (Saya niat puasa sunah Asyura hari ini karena Allah Ta’ala)

Tata Cara Puasa Asyura

  • Makan sahur sebelum terbit fajar

  • Menahan diri dari makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa sejak subuh hingga maghrib

  • Berbuka puasa tepat waktu saat adzan Maghrib

  • Melafalkan niat, baik di malam atau pagi hari jika lupa

Anjuran Tambahan

Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk menambah puasa Tasu’a (9 Muharram) agar tidak menyerupai kaum Yahudi. Namun, pelaksanaannya tidak wajib, melainkan sunnah.

Penutup

Bulan Muharram adalah momentum untuk memperbanyak amalan kebaikan. Melaksanakan puasa Asyura menjadi salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan dosa-dosa kecil, serta menumbuhkan rasa syukur dan keimanan.

Mari isi bulan mulia ini dengan amal terbaik dan jangan lewatkan keutamaan puasa Asyura yang penuh berkah.(red:a)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama