Kediri, radarjatim.net – Suasana sakral dan meriah mewarnai pelaksanaan kirab budaya dalam rangka memperingati 1 Sura di Petilasan Sri Aji Jayabaya, Desa Menang, Kecamatan Pagu, Jumat pagi (27/6/2025). Ribuan warga dari berbagai daerah memadati lokasi sejak pagi hari untuk menyaksikan rangkaian tradisi yang digelar rutin setiap tahun ini.
Namun ada pemandangan tak biasa di antara kerumunan. Sejumlah warga negara asing tampak antusias mengikuti kirab. Belasan wisatawan asal Prancis turut larut dalam kekhusyukan upacara adat tersebut.
Salah satunya adalah Anne Marie Wirja, perempuan asal Prancis yang telah menetap di Indonesia selama lebih dari empat dekade. Bersama 13 rekannya, Anne datang khusus ke Kediri untuk mengikuti peringatan malam Sura yang diyakininya sarat nilai spiritual.
“Saya tinggal di Malang, sudah 43 tahun di Indonesia. Suami saya orang Jawa. Dan ini kali ketiga saya mengikuti kirab di sini,” ujarnya dengan senyum hangat, dalam logat Prancis yang khas namun lancar berbahasa Indonesia dan sedikit Jawa.
Anne mengaku terpikat oleh filosofi dan keindahan budaya Jawa. Baginya, setiap upacara adat mengandung makna yang dalam dan memancarkan keanggunan tersendiri.
“Saya benar-benar mencintai budaya Jawa. Ada sesuatu yang sangat menyentuh jiwa di dalamnya,” tuturnya.
Tak hanya mengikuti secara pribadi, Anne juga membawa pengaruh budaya ini kepada komunitasnya di Prancis. Ia bahkan merancang paket tur khusus bagi wisatawan asing agar dapat mengenal lebih dekat tradisi Satu Sura di berbagai daerah Jawa, termasuk Kediri.
“Saya memang penyusun paket wisata. Maka saya ajak teman-teman dari Prancis agar mereka juga bisa merasakan sendiri pengalaman budaya ini,” jelasnya.
Anne menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal, seperti kirab 1 Sura. Ia melihat tradisi ini sebagai identitas kuat yang harus dijaga oleh generasi muda.
“Upacara seperti ini adalah cermin dari akar budaya Indonesia. Tolong jangan sampai punah. Ini warisan yang sangat berharga,” pesannya.
Sebagai informasi, Anne sudah mulai mempelajari budaya Indonesia sejak masih tinggal di Prancis lebih dari delapan tahun lalu. Ketertarikannya semakin kuat setelah mengenal suaminya yang memiliki ketertarikan besar pada kebatinan dan tradisi Jawa.
Kini, lewat kegiatannya, Anne menjadi penghubung antara budaya Jawa dan dunia luar, membuktikan bahwa tradisi lokal bisa memiliki daya tarik global jika dirawat dan dibanggakan.(RED.AL)
Posting Komentar