.webp)
Kediri, radarjatim.net– Dalam tradisi masyarakat Jawa, weton masih menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Tak sekadar penanda hari lahir, weton dipercaya dapat mencerminkan watak, rezeki, hingga kecocokan jodoh seseorang. Begitu pula untuk weton Minggu Kliwon yang jatuh pada Minggu, 22 Juni 2025 atau 26 Besar 1958 dalam penanggalan Jawa.
Berdasarkan kalender Hijriah, hari ini juga bertepatan dengan 26 Dzulhijjah 1446 H.
Jumlah Neptu dan Makna Watak
Weton Minggu Kliwon memiliki jumlah neptu 13, hasil penjumlahan dari Minggu (5) dan Kliwon (8). Dalam kitab primbon Jawa, watak Minggu Kliwon dilambangkan sebagai “Lakuning Lintang”, yang berarti perjalanan seperti bintang di langit.
Artinya, individu yang lahir di weton ini cenderung bercahaya dalam kesunyian. Mereka tidak suka menonjolkan diri, namun memiliki pesona yang kuat dan memikat di waktu yang tepat.
Karakter Umum Minggu Kliwon
Orang dengan weton ini dikenal memiliki sifat:
-
Sederhana dan bertanggung jawab
-
Bijaksana dan sabar
-
Pemaaf, bahkan kepada orang yang pernah menyakitinya
Karakter-karakter tersebut membuat mereka dihormati di lingkungannya dan sering dipercaya memegang tanggung jawab besar.
Rezeki dan Karier
Weton Minggu Kliwon termasuk beruntung secara rezeki. Mereka cenderung mampu memperbaiki kondisi ekonomi, baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Namun, keberuntungan ini bisa sedikit terganggu apabila terdapat anggota keluarga dengan neptu lebih tinggi, seperti ayah atau kakak.
Dari sisi karier, individu Minggu Kliwon dikenal:
-
Cepat beradaptasi
-
Pekerja keras
-
Tidak suka menyusahkan orang lain
-
Pantas menjadi pemimpin karena bijak dan tenang
Mereka mampu sukses di berbagai bidang, terutama jika diberikan kepercayaan untuk memimpin.
Asmara dan Jodoh
Dalam hal percintaan, weton Minggu Kliwon cocok dengan pasangan yang memiliki neptu:
-
11 atau 16, seperti:
-
Senin Pon
-
Rabu Wage
-
Rabu Pahing
-
Selasa Kliwon
-
Kamis Kliwon
-
Jumat Legi
-
Sabtu Pon
-
Pasangan dengan neptu tersebut dipercaya akan membawa kebahagiaan dan kemakmuran dalam rumah tangga. Namun jika tidak berjodoh dengan weton-weton itu, primbon tetap menyarankan membangun hubungan dengan pengertian dan komunikasi yang baik.
Meski weton hanyalah bagian dari tradisi, bagi sebagian masyarakat Jawa, makna filosofis di baliknya tetap menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan. Termasuk sebagai pengingat agar setiap individu tetap rendah hati, berikhtiar, dan menjaga harmoni dengan sesama. (red:a)
Posting Komentar