Nur Afifah Balqis Kembali Jadi Sorotan, Warganet Soroti Gaya Hidup Mewah Sang Koruptor Termuda

Kediri,    radarjatim.net   – Nama Nur Afifah Balqis kembali mencuat di jagat maya setelah akun gosip @lambegosiip mengunggah sejumlah foto terbarunya. Meski kasus hukumnya sempat mereda, unggahan itu langsung memicu reaksi keras dari warganet yang mengingat rekam jejak Nur sebagai koruptor termuda yang pernah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Nur Afifah lahir di Balikpapan pada 1997 dan menempuh pendidikan di sebuah kampus swasta di Makassar. Karier politiknya terbilang cepat. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan, sebuah posisi penting yang jarang ditempati oleh anak muda, apalagi perempuan.

Kedekatannya dengan sejumlah tokoh politik, termasuk Abdul Gafur Mas’ud—Bupati Penajam Paser Utara kala itu—membuka jalan Nur untuk masuk ke dunia kekuasaan. Namun, karier politik yang menjanjikan itu berakhir tragis saat ia terseret dalam kasus korupsi.

Pada tahun 2021, saat usianya baru 24 tahun, Nur resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Yang membuat Nur semakin viral bukan hanya status hukumnya, tetapi juga gaya hidup mewah yang ia pamerkan di media sosial. Ia kerap membagikan potret dirinya tengah berlibur ke luar negeri, makan di restoran mahal, hingga berpose di depan mobil sport.

Salah satu unggahan yang memicu kontroversi adalah saat dirinya terlihat bersama Abdul Gafur Mas’ud berpose di depan kendaraan mewah. Warganet pun ramai mengomentari gaya hidupnya yang dinilai tak selaras dengan situasi keuangan daerah yang terdampak oleh kasus korupsi.

“Teman saya kerja di PPU, gaji enam bulan belum dibayar. Sementara yang ini malah asyik pelesiran,” tulis akun @warganetpedas.

Kisah Nur Afifah Balqis menjadi contoh nyata bagaimana karier politik yang menjanjikan bisa hancur seketika akibat godaan korupsi. Di balik citra glamor yang dibangun, tersimpan praktik kekuasaan yang menyimpang.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa integritas dan tanggung jawab publik adalah fondasi utama dalam membangun kepercayaan masyarakat. Gaya hidup mewah tanpa dasar yang jelas, apalagi jika berasal dari uang haram, hanya akan membawa kehancuran. (RED.A)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama