Kediri, radarjatim.net – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok rentan di Kota Kediri mulai digulirkan. Namun, dari kebutuhan lima dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), saat ini baru tiga dapur yang beroperasi, yaitu di Kelurahan Ngadirejo, Mrican, dan Tosaren.
Padahal, berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3AP2KB) Kota Kediri, ada lebih dari 2.000 orang yang masuk dalam kategori kelompok rentan. Sementara, kapasitas satu dapur hanya mampu melayani sekitar 400 paket MBG per hari untuk kelompok tersebut.
“Karena satu dapur itu kapasitas totalnya 4.000 paket per hari. Dari jumlah itu, 10 persen diperuntukkan bagi kelompok rentan,” jelas Kepala DP3AP2KB Kota Kediri Arief Cholisudin Yuswanto, Minggu (14/7).
Saat ini, sebanyak 1.176 penerima manfaat telah mendapatkan paket MBG yang tersebar di 33 kelurahan. Arief menyebut, kebutuhan dapur masih kurang dua unit agar seluruh kelompok rentan dapat terlayani dengan optimal.
“Kami sangat berharap ada mitra dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang bisa membantu, sehingga cakupan program bisa diperluas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SPPG Mrican Oneng Aulia mengatakan pihaknya telah siap menyalurkan MBG sejak kemarin. Dapur yang berlokasi di Jalan Sersan Bahrun itu menjadi salah satu yang melayani wilayah Kecamatan Mojoroto.
“Sasarannya di sini ada 446 orang dari tujuh kelurahan,” jelas Oneng.
Program MBG ini menyasar kelompok rentan, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Penyaluran juga sekaligus menandai operasional dapur baru di Kelurahan Mrican dan Tosaren, menyusul dapur di Kelurahan Ngadirejo yang telah lebih dulu beroperasi.
Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, yang turut meninjau peluncuran program kemarin, menyampaikan apresiasinya. Ia berharap program MBG dapat berjalan konsisten dan menyentuh seluruh lapisan sasaran.
“Alhamdulillah, hari ini ada 1.176 orang yang sudah menerima manfaat dari program ini. Kami akan terus mendampingi dan mengevaluasi jalannya program,” ujar pria yang akrab disapa Gus Qowim.
Menurutnya, penyaluran MBG ini merupakan salah satu upaya konkret dalam mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam pencegahan stunting dan pemenuhan gizi masyarakat rentan.
“Karena ini program yang berlangsung setiap hari, maka pengawasan dan pendampingan harus dilakukan secara berkelanjutan,” tandasnya. (RED.A)
Posting Komentar