KEDIRI, radarjatim.net — Pemerintah Kota Kediri kembali mengadakan Lomba Penelitian Pembangunan Kota Kediri 2025, ajang tahunan yang mengajak kalangan akademisi untuk berkontribusi lewat ide-ide berbasis riset demi kemajuan daerah. Kegiatan ini dibuka dengan sosialisasi resmi oleh Bappeda Kota Kediri pada Kamis (7/8), bertempat di Ruang Rapat Kilisuci, dihadiri perwakilan dari 14 perguruan tinggi negeri dan swasta.
Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menjelaskan bahwa lomba ini menjadi bagian dari program bantuan keuangan daerah bagi para dosen ber-NIDN untuk melakukan penelitian terapan atau policy research sesuai isu strategis kota.
“Program ini menjadi sumber rujukan berbasis fakta untuk mendukung kebijakan Pemkot Kediri lewat pendekatan ilmiah dan pengabdian akademik. Sekaligus wujud dari University Social Responsibility,” kata Chevy.
Delapan Fokus Riset untuk Dukung Visi MAPAN
Tahun ini, Pemkot menetapkan delapan tema besar yang mendukung visi Kota Kediri MAPAN (Mandiri, Produktif, Amanah, Nasionalis), di antaranya:
-
Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
-
Peningkatan akses dan daya saing layanan kesehatan
-
Penguatan karakter peserta didik berbasis kearifan lokal
-
Pembangunan inklusif untuk menghadapi aging population
-
Peningkatan ekosistem inklusif bagi penyandang disabilitas
-
Penguatan kapasitas sosial, ekonomi, dan kepemimpinan
-
Tata kelola lingkungan berkelanjutan
-
Pengembangan pariwisata dan city branding
Setiap tim yang lolos seleksi proposal akan menerima bantuan dana Rp20 juta. Peserta wajib berstatus dosen bergelar minimal S2, memiliki ID SINTA, dengan tim terdiri dari satu ketua dan maksimal empat anggota.
Tahapan Lomba
-
Sosialisasi & Pendaftaran: mulai 7 Agustus
-
Batas pengumpulan proposal: 29 Agustus
-
Pengumuman proposal terpilih: 5 September
-
Monitoring & evaluasi: 14–15 Oktober
-
Presentasi hasil penelitian: 10–11 Oktober
-
Batas pengumpulan laporan akhir: 14 Oktober
Pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui tautan: s.id/Penelitiankdr.
Chevy berharap kegiatan ini menjadi jembatan antara kampus dan pemerintah untuk melahirkan inovasi berbasis riset. “Kami ingin perguruan tinggi menjadi mitra aktif dalam menyusun kebijakan pembangunan. Setiap ide akan kami pertimbangkan dalam perencanaan arah kebijakan ke depan,” ujarnya.
Dengan kolaborasi erat antara akademisi dan pemerintah, Lomba Penelitian Pembangunan Kota Kediri 2025 diharapkan mampu menghadirkan terobosan nyata demi mewujudkan Kota Tahu yang mandiri, produktif, amanah, dan nasionalis.(red.al)
Posting Komentar