KOTA KEDIRI, radarjatim.net — Suasana ceria mewarnai halaman Pondok Pesantren Al-Amien, Jumat (8/8/2025), saat ratusan santri mengikuti Aksi Bergizi yang digelar Dinas Kesehatan Kota Kediri dalam rangkaian Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kegiatan ini menjadi ajang edukasi sekaligus praktik pola hidup sehat sejak usia muda.
Melalui pendekatan lintas sektor, para santri diajak menerapkan kebiasaan sehat seperti sarapan bergizi, aktivitas fisik teratur, menjaga kebersihan lingkungan, hingga memahami manfaat tablet tambah darah bagi remaja putri untuk mencegah anemia.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, menegaskan pentingnya langkah preventif ini.
“Kami tidak ingin anak-anak Kediri kehilangan potensi akibat anemia yang mengganggu konsentrasi dan prestasi. Aksi Bergizi hadir untuk memastikan mereka tumbuh sehat, bersemangat, dan siap menyerap pelajaran dengan optimal,” ujarnya.
Vinanda memastikan program ini tidak berhenti di Al-Amien, tetapi akan digelar di berbagai pondok pesantren lain di Kota Kediri demi membangun generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Rangkaian Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, MH.Kes, menjelaskan bahwa Aksi Bergizi merupakan program nasional yang kini merambah lingkungan pesantren. Di Ponpes Al-Amien, kegiatan meliputi bersih-bersih lingkungan, senam bersama, pemeriksaan kesehatan, sarapan bergizi, dan pembagian tablet tambah darah kepada santri putri.
“Data nasional menunjukkan sekitar 30 persen remaja putri masih mengalami anemia. Pemberian tablet tambah darah rutin diharapkan menekan angka ini, sekaligus mencegah stunting di masa depan,” paparnya.
Dukungan Penuh dari Pihak Pesantren
Pengasuh Ponpes Al-Amien, Agus H. Ahmad Faris Idrisa, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, kesehatan merupakan pondasi utama dalam menuntut ilmu.
“Tubuh yang sehat menjadi rumah bagi akal yang cemerlang. Kegiatan ini sejalan dengan semangat Germas dan cita-cita kami mencetak generasi yang kuat jasmani, tangguh mental, dan bersih hati,” ucapnya.
Agus menambahkan, menjaga kesehatan bukan hanya rutinitas, melainkan wujud syukur atas karunia Tuhan. Ia berharap gerakan ini berkembang menjadi budaya sehat di seluruh pondok pesantren di Kediri, menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.(red.al)
Posting Komentar