BRI Gelar Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi UMKM, Dorong Daya Saing Produk Lokal ke Pasar Global

 


KEDIRI,  radarjatim.net – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali dibuktikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk BRI Peduli. Melalui program tersebut, BRI menggelar kegiatan fasilitasi sertifikasi halal bagi pelaku UMKM dari berbagai daerah, yang resmi dimulai pada Kamis (08/05).

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata peran BRI sebagai mitra strategis pelaku UMKM dalam menembus tantangan global, khususnya dalam hal peningkatan standar mutu dan legalitas produk. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya mendukung implementasi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Sebanyak 70 pelaku UMKM dari berbagai penjuru Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan ini, baik secara luring di Kantor Pusat BRI maupun daring melalui platform digital. Peserta yang hadir berasal dari berbagai latar belakang usaha, terutama sektor makanan dan minuman yang menjadi prioritas dalam program sertifikasi halal ini.

Dukung UMKM Naik Kelas, BRI Tekankan Aspek Edukasi dan Pendampingan

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menyasar penyelesaian administratif sertifikasi, tetapi juga menekankan pentingnya edukasi bagi pelaku usaha. Pelatihan mencakup proses sertifikasi halal, penyusunan dokumen sistem jaminan halal, serta strategi keberlanjutan untuk menjaga standar kualitas produk.

“Program ini kami rancang agar pelaku UMKM tidak hanya mengantongi sertifikat halal, tapi juga benar-benar memahami prosesnya dan siap bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Dengan sertifikasi halal, lanjut Hendy, UMKM dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas jangkauan pasar, bahkan masuk ke ekosistem halal global yang kini terus berkembang pesat.

Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional

Tak hanya sebatas pada pelatihan dan pendampingan, BRI juga berkomitmen membuka akses pasar yang lebih besar bagi produk UMKM yang telah bersertifikat halal. Melalui sinergi program TJSL dan layanan keuangan inklusif, pelaku usaha diharapkan dapat meningkatkan skala bisnis dan memperkuat daya saing di era perdagangan bebas.

“UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional. Maka sudah semestinya kita dorong mereka naik kelas, dari usaha kecil menjadi aktor ekonomi yang mampu ekspor dan bersaing di pasar global,” tambah Hendy.

Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ekosistem halal nasional serta meningkatkan jumlah UMKM bersertifikat halal menjelang tahun-tahun mendatang.

Harapan Mendorong Pemulihan Ekonomi dari Akar Rumput

Melalui program ini, BRI berharap tercipta ekosistem usaha kecil yang lebih tangguh, adaptif, dan mampu bertahan dalam segala tantangan ekonomi. Di tengah pemulihan pascapandemi dan persaingan global yang semakin ketat, BRI berupaya hadir sebagai penyokong utama keberlangsungan UMKM di Indonesia.

“BRI terus berkomitmen memberikan solusi konkret, bukan hanya pembiayaan, tapi juga pembinaan. Ini adalah bagian dari misi kami untuk ikut membangun Indonesia dari bawah,” tutup Hendy.

Dengan berbagai fasilitas yang diberikan, para pelaku UMKM kini memiliki peluang lebih besar untuk menjangkau pasar baru yang lebih luas, sekaligus menjaga kepercayaan konsumen dengan produk yang aman, halal, dan berkualitas. (RED.AL)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama