KOTA KEDIRI, radarjatim.net – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan (Disdik) tengah menggodok rencana strategis untuk menggabungkan sejumlah sekolah dasar (SD) dalam satu kompleks. Langkah ini merupakan bagian dari upaya efisiensi serta peningkatan mutu layanan pendidikan dasar.
Salah satu fokus utama berada di wilayah barat sungai, di mana terdapat lima SD yang sedang dalam proses pengkajian untuk digabung menjadi dua lembaga pendidikan. Kepala Disdik Kota Kediri, M. Anang Kurniawan menjelaskan bahwa merger ini merupakan solusi dari keterbatasan fasilitas dan kekurangan tenaga pendidik.
“Beberapa sekolah memang berada dalam satu lingkungan. Dari sisi jumlah siswa masih tergolong banyak, namun kondisi sarana prasarana belum memenuhi standar kenyamanan dan kelengkapan. Maka kami pikir penggabungan ini menjadi langkah realistis,” ujarnya, Rabu (8/5).
Anang menyebutkan bahwa merger bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga pemerataan kualitas. Banyak SD yang selama ini seolah tertinggal baik dari sisi fisik maupun mutu pembelajaran. Dengan penggabungan ini, sekolah-sekolah tersebut akan dibangun ulang dengan fasilitas yang lebih lengkap dan representatif.
“Tujuannya agar semua siswa bisa merasakan lingkungan belajar yang layak. Tidak ada lagi anggapan sekolah favorit dan sekolah pinggiran. Semua akan kita dorong untuk memiliki standar layanan yang sama,” tegasnya.
Langkah ini juga menjawab tantangan kekurangan kepala sekolah definitif di Kota Kediri. Saat ini, tercatat ada 43 sekolah negeri yang jabatan kepala sekolahnya masih dijabat oleh pelaksana tugas (Plt). Terdiri dari 37 SD, 3 SMP, dan 3 TK.
“Jumlah kepala sekolah memang belum ideal. Selain karena banyak yang pensiun, regenerasi juga butuh waktu. Maka penggabungan ini akan sangat membantu dari sisi manajemen sekolah,” tambah Anang.
Disdik juga menekankan bahwa merger sekolah tidak serta-merta menggabungkan seluruh elemen secara menyeluruh. Dalam tahap evaluasi, rombongan belajar (rombel) dan guru tetap akan dipetakan secara proporsional.
“Kalau dua SD digabung, belum tentu rombel atau gurunya langsung dijadikan satu. Masih bisa saja masing-masing tetap memiliki dua rombel seperti sebelumnya. Jadi para guru tidak perlu cemas, kita lakukan kajian secara komprehensif,” imbuhnya.
Tak hanya di barat sungai, rencana merger juga dirancang untuk kawasan Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren. Namun hingga kini masih dalam tahap studi lanjutan oleh tim internal Disdik.
Sebagai penutup, Anang berharap masyarakat dan tenaga pendidik mendukung proses ini demi terciptanya layanan pendidikan yang lebih adil, setara, dan berkualitas. “Transformasi dunia pendidikan di Kediri butuh sinergi semua pihak. Ini adalah bagian dari ikhtiar kita membangun generasi unggul,” pungkasnya.(RED.AL)
Posting Komentar