Pamekasan, radarjatim.net – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Pamekasan dan sekitarnya pada Minggu malam (11/5/2025), mengakibatkan luapan air yang merendam sejumlah kawasan pemukiman. Sebanyak lima kelurahan dan satu desa di Kecamatan Pamekasan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi.
Wilayah yang terdampak banjir meliputi Kelurahan Parteker, Bugih, Patemon, Gladak Anyar, dan Barurambat Kota, serta Desa Laden. Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Pamekasan, banjir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi yang berlangsung cukup lama, diperparah oleh saluran drainase yang tidak mampu menampung debit air.
“Curah hujan sangat tinggi semalam, air dari daerah atas mengalir deras ke wilayah tengah kota dan menyebabkan genangan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Pamekasan, Arif Wibowo, saat dikonfirmasi, Senin pagi (12/5/2025).
Sejumlah jalan utama sempat lumpuh akibat genangan air yang mencapai 30 hingga 60 sentimeter, menghambat aktivitas warga dan arus lalu lintas. Warga di beberapa titik bahkan harus mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.
“Beberapa keluarga telah kami evakuasi ke posko darurat yang sudah kami siapkan sejak dini. Kami juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak,” tambah Arif.
Pihak BPBD, bersama TNI, Polri, dan relawan, langsung bergerak cepat melakukan penyisiran, evakuasi warga rentan, serta pembersihan saluran air yang tersumbat. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material mulai didata oleh petugas lapangan.
Selain dampak fisik, banjir ini juga mengganggu aktivitas pendidikan dan ekonomi warga. Beberapa sekolah dilaporkan meliburkan siswa karena ruang kelas terendam.
Pemerintah Kabupaten Pamekasan mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir. Masyarakat juga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat aliran sungai atau got.
“Kami juga akan mengusulkan perbaikan infrastruktur saluran air di beberapa titik rawan, agar kejadian serupa bisa diminimalisasi ke depan,” ujar Arif.(red.a)
Posting Komentar