KEDIRI, radarjatim.net – Dari antara cabang-cabang pohon hutan Papua hingga ke pelosok hutan Australia utara, seekor reptil melata dengan warna yang memikat terus mencuri perhatian para pengamat alam dan pecinta reptil. Ia adalah sanca hijau (Morelia viridis), ular eksotis yang kini menjadi salah satu ikon paling dikenal dalam dunia herpetologi tropis.
Dengan panjang tubuh rata-rata 1,5 hingga 2 meter, sanca hijau memiliki postur ramping dan lentur yang membuatnya sangat ahli dalam kehidupan arboreal—alias hidup di atas pohon. Gaya khas saat beristirahat, yakni melilit cabang dengan kepala yang diletakkan tenang di tengah lingkaran tubuhnya, telah menjadi citra yang ikonik di banyak dokumentasi fotografi reptil dunia.
Warna hijaunya yang cerah bukanlah satu-satunya keunikan. Anak-anak sanca hijau justru lahir dalam warna merah terang atau kuning emas, sebelum perlahan berubah menjadi hijau saat mencapai usia 6 hingga 12 bulan. Proses metamorfosis warna ini tak hanya memukau secara visual, tetapi juga menjadi bahan studi menarik dalam bidang biologi evolusi dan perilaku.
Meski terlihat anggun, sanca hijau merupakan predator ulung. Ia memburu burung kecil atau mamalia dari atas dahan, menggunakan teknik menyergap dengan kecepatan tinggi. Sifat alaminya yang waspada dan defensif membuatnya bukan pilihan yang mudah untuk dipelihara, terutama jika berasal dari habitat liar.
Namun, permintaan tinggi dari kalangan penghobi reptil telah mendorong munculnya praktik penangkaran yang legal dan berkelanjutan. Ular-ular hasil penangkaran biasanya lebih jinak, sehat, dan tidak mengancam populasi liar. Hal ini menjadi kabar baik bagi konservasi sekaligus bagi penggemar reptil yang ingin memeliharanya secara bertanggung jawab.
Meski begitu, sanca hijau tetap bukan hewan peliharaan untuk pemula. Ia membutuhkan lingkungan dengan kelembapan tinggi, suhu yang stabil, dan struktur vertikal untuk memanjat. Tanpa pengetahuan dan perlakuan yang tepat, ular ini bisa mengalami stres berat hingga masalah kesehatan serius.
Lebih dari sekadar reptil cantik, sanca hijau adalah representasi keanekaragaman hayati hutan tropis timur Indonesia dan sekitarnya. Ia menunjukkan betapa luar biasanya dunia reptil yang ada di sekitar kita—asal kita mau mengenal, memahami, dan menjaganya.(RED.AL)
Posting Komentar