KEDIRI, radarjatim.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri terus mematangkan persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat (SR). Salah satu fokus utama saat ini adalah percepatan rehabilitasi Balai Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (BPKASN) yang akan dijadikan tempat pembelajaran sementara bagi siswa SR.
Hingga akhir Juni 2025, progres rehabilitasi gedung tersebut sudah hampir rampung. Pemkab menargetkan seluruh pekerjaan fisik selesai pada 2 Juli mendatang.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, mengatakan bahwa sejumlah pekerjaan utama telah tuntas. Di antaranya perbaikan bangunan yang sempat retak, pembangunan fasilitas laundry dan jemuran untuk siswa.
“Jemuran dan laundry sudah selesai semua,” ungkap Ariyanto, Jumat (28/6).
Ia juga menambahkan, perlengkapan belajar seperti meja, kursi, dan papan tulis sudah mulai berdatangan. Seluruh sarana tersebut ditargetkan siap sebelum kegiatan belajar dimulai pertengahan Juli.
Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kediri, Noor Rokhayati, menyebut progres pembangunan secara keseluruhan sudah mencapai 90 persen.
“Insya Allah target proyek tetap 2 Juli. Saat ini tinggal penyelesaian tahap finishing, seperti instalasi air di bangunan laundry dan kedatangan mebeler lainnya,” ujar Noor.
Meja guru disebut telah tiba, sementara kursi siswa dan papan tulis masih dalam proses pengiriman. Ia juga memastikan CCTV yang menjadi salah satu catatan dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) saat kunjungan awal Juni lalu, kini sudah terpasang di setiap ruang kelas.
“Permintaan sarana-prasarana dari Kemensetneg sudah kami penuhi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, gedung BPKASN ini akan digunakan sementara. Siswa Sekolah Rakyat nantinya akan menempati gedung permanen yang akan dibangun di Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten.
Pemkab Kediri telah menyiapkan lahan seluas 7 hektare untuk kompleks sekolah. Namun, proyek fisik di lokasi tersebut masih menunggu arahan dan pelaksanaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Tim pusat sudah melakukan pengukuran topografi, tapi masih ada tahapan lanjutan, termasuk pemasangan patok. Kami menunggu langkah dari kementerian karena anggarannya dari pusat,” tutup Noor. (red.a)
Posting Komentar