Belasan Anak Terdiagnosis Diabetes Tipe 1, Dinkes Kabupaten Kediri Perkuat Deteksi Dini

 


KEDIRI,  radarjatim.net – Kasus diabetes pada anak di Kabupaten Kediri menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Hingga akhir Juni 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat sedikitnya 13 anak terdiagnosis mengidap diabetes tipe 1. Penyebab utamanya diduga kuat berasal dari faktor genetik.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr Ahmad Khotib, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Bambang Triyono Putro. Menurutnya, seluruh pasien masih berusia di bawah 18 tahun.

"Belasan anak itu teridentifikasi mengidap diabetes tipe 1, bukan tipe 2 seperti yang umumnya terjadi pada orang dewasa," jelas Bambang.

Ia menjelaskan, diabetes tipe 1 terjadi karena gangguan autoimun. Sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta di pankreas, sehingga organ tersebut tidak mampu memproduksi insulin. Padahal insulin sangat penting untuk mengatur kadar gula darah.

“Tanpa insulin, gula tidak bisa masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Akibatnya, kadar gula menumpuk dalam darah dan menyebabkan hiperglikemia,” terang Bambang.

Anak-anak penderita diabetes tipe 1 ini pun harus bergantung pada suntikan insulin harian agar metabolisme tubuh tetap berjalan normal. “Mereka wajib melakukan suntik insulin setiap hari karena tubuhnya tidak bisa memproduksi insulin secara alami,” imbuhnya.

Untuk memastikan data lebih valid dan mempercepat penanganan, Dinkes Kabupaten Kediri mengintensifkan deteksi dini melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG), yang merupakan program nasional dari Presiden Prabowo Subianto. Lewat program ini, pemeriksaan kesehatan dilakukan lebih luas dan menyasar berbagai kalangan termasuk anak-anak.

Salah satu pasien diabetes tipe 1 adalah Regina Felicia Zahra, 12 tahun, warga Kecamatan Kepung. Di usia yang masih belia, Regina harus menjalani diet ketat dan rutin menyuntikkan insulin empat kali sehari.

"(Makannya) tetap tiga kali sehari, tapi takarannya hanya enam sendok makan,” ujar ibunya, Tianah, 54 tahun.

Meski demikian, Regina tetap menunjukkan semangat luar biasa. Awal Juni lalu, ia berhasil meraih juara 1 lomba menulis cerita dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). (red.a)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama