KEDIRI, radarjatim.net– Pengumuman hasil Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap III untuk jenjang SMA/SMK negeri resmi dirilis hari ini, Jumat (28/6/2025). Ini merupakan tahap terakhir bagi siswa yang berharap melanjutkan pendidikan di sekolah negeri. Namun, tingginya jumlah pendaftar membuat ratusan siswa di Kediri Raya dipastikan tidak lolos seleksi dan harus mencari alternatif ke SMA swasta.
Mulai pukul 08.00 WIB, hasil seleksi bisa diakses secara daring melalui laman resmi. Bagi siswa yang dinyatakan lolos, proses daftar ulang dibuka hingga 30 Juni mendatang, dengan jam pelayanan mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB di sekolah tujuan.
Bagi siswa yang tidak berhasil lolos seleksi, satu-satunya jalur tersisa adalah mendaftar ke sekolah swasta. Sementara opsi masuk SMK negeri sudah tidak memungkinkan bagi sebagian siswa, karena di tahap awal pengambilan PIN, mereka tidak melampirkan surat keterangan sehat—dokumen wajib untuk pendaftaran SMK.
“Tanggal 1 Juli nanti akan kami buka kembali untuk mengisi sisa kursi di SMA yang kuotanya belum terpenuhi,” ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Kediri, Adi Prayitno.
Meski demikian, Adi tidak menampik bahwa kursi kosong di SMA negeri tinggal sedikit, sehingga peluang untuk diterima di tahap berikutnya sangat terbatas. Sejumlah besar siswa di wilayah Kediri pun akan mengalihkan pilihan ke SMA swasta.
Namun, menurut Adi, hal itu seharusnya tidak menjadi kekhawatiran. Ia menegaskan bahwa kualitas pendidikan di SMA swasta tidak kalah dengan sekolah negeri. “Standar kurikulum dan proses belajar sama. Bahkan, SMA swasta juga mendapat dana BOS dan BPOPP,” jelasnya.
Chairul Efendi, Kasi SMA dan PK-PLK di Cabdindik Kediri, menambahkan bahwa di Kota Kediri terdapat 12 SMA swasta, sementara di wilayah kabupaten ada 13 sekolah. Menurutnya, sejumlah sekolah swasta bahkan sudah mengantongi akreditasi A dan menjadi sekolah penggerak.
“Di antaranya SMA Muhammadiyah, Ar Risalah, dan Pawiyatan Daha. Guru-gurunya juga banyak yang berkualifikasi sarjana hingga magister,” terang Chairul. Ia menambahkan bahwa lulusan dari sekolah swasta pun banyak yang berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.
Data terakhir hingga pukul 15.40 kemarin menunjukkan bahwa kuota di banyak sekolah negeri telah terisi penuh. Untuk SMA di Kota Kediri, dari 1.024 kursi tersedia, jumlah pendaftar mencapai 1.085. Sementara di SMK, terjadi lonjakan tajam dengan 2.223 pendaftar untuk 187 kursi.
Di Kabupaten Kediri, situasinya lebih padat. Dengan kuota 1.822 siswa untuk jenjang SMA, tercatat ada 2.605 pendaftar. Artinya, setidaknya 783 siswa harus melanjutkan ke sekolah swasta. Sementara di SMK, kuota 298 siswa dibanjiri oleh 3.369 pendaftar.
Meski begitu, harapan belum sepenuhnya pupus. Bagi pendaftar SMK, SPMB tahap IV akan dibuka awal Juli sebagai kesempatan terakhir mengisi kursi kosong di sekolah tertentu.
Di sisi lain, pemantauan laman SPMB Jatim menunjukkan bahwa distribusi pendaftar berdasarkan wilayah belum merata. Contohnya di SMAN 2 Kota Kediri, masih ada beberapa kelurahan seperti Jongbiru dan Bulu yang belum memenuhi kuota per wilayah, yaitu tiga siswa per desa atau kelurahan.
Chairul menjelaskan bahwa kuota sebaran memang dirancang agar tiap desa atau kelurahan dalam rayon mendapat alokasi yang adil. “Prinsipnya, pemerataan akses pendidikan tetap menjadi acuan utama dalam pembagian kuota,” pungkasnya.(red.al)
Posting Komentar