Lumajang, radarjatim.net – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru, yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan peningkatan. Pada Rabu pagi (14/5/2025), gunung yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu tercatat mengalami dua kali letusan hanya dalam kurun waktu dua jam, yakni antara pukul 06.00 hingga 08.00 WIB.
Informasi ini disampaikan oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Dalam keterangannya, abu vulkanik dari letusan Semeru terpantau membumbung tinggi hingga mencapai 1.000 meter dari puncak kawah, menyebar ke arah tenggara.
“Letusan pertama terjadi pukul 06.12 WIB dan yang kedua pada pukul 07.50 WIB. Kolom abu teramati berwarna kelabu pekat dengan intensitas sedang hingga tebal,” ungkap petugas PPGA Semeru, Agus Triono.
Meski belum menyebabkan dampak kerusakan, letusan ini tetap menimbulkan kekhawatiran bagi warga di sekitar lereng gunung. Suara gemuruh dari kawah Semeru sempat terdengar hingga radius beberapa kilometer. Warga diimbau untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang langsung bergerak cepat dengan menyebarkan imbauan ke desa-desa rawan terdampak. Pihak BPBD juga terus memantau perkembangan gunung yang berada pada status Level III (Siaga) tersebut.
“Kami minta masyarakat tetap tenang, namun waspada. Jangan percaya informasi hoaks. Pantau selalu informasi resmi dari PVMBG dan BPBD,” ujar Kepala BPBD Lumajang, Edi Santoso.
Selain itu, pemerintah daerah telah menyiagakan pos pengungsian sementara di beberapa titik, terutama di wilayah yang masuk zona rawan bencana. Masker dan perlengkapan kesehatan juga mulai disalurkan untuk mengantisipasi gangguan pernapasan akibat paparan abu vulkanik.
Gunung Semeru memang dikenal memiliki karakteristik erupsi yang bersifat periodik dan eksplosif. Oleh karena itu, masyarakat dan pendaki dilarang keras mendekati kawah Jonggring Saloka, serta diminta tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan.
Dengan intensitas aktivitas vulkanik yang masih cukup tinggi, masyarakat diharapkan terus mengikuti perkembangan informasi resmi dan mengutamakan keselamatan diri dan keluarga. Pemkab Lumajang juga mengaktifkan kembali sistem komunikasi darurat di desa-desa terdampak sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan erupsi susulan.(red.a)
Posting Komentar