Kediri, radarjatim.net – Pemerintah Kabupaten Kediri menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan langsung oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Gubernur DK Jakarta Pramono Anung pada Minggu (18/5). Kesepakatan ini mencakup pengembangan potensi daerah serta peningkatan kualitas pelayanan publik.
Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, menegaskan bahwa kolaborasi ini akan memberikan dampak positif bagi kedua daerah. Menurutnya, kerja sama tersebut bukan hanya simbolis, tetapi memiliki nilai manfaat yang konkret di bidang ekonomi dan pelayanan masyarakat.
“Kerja sama antara Pemkab Kediri dan Pemprov Jakarta ini akan memberi dua dampak langsung yang saling menguntungkan. Ini bukan hanya seremonial, tapi langkah nyata untuk kemajuan bersama,” ujar Mas Dhito.
Salah satu poin penting dalam kesepakatan tersebut adalah pemanfaatan potensi Kabupaten Kediri di sektor pertanian. Dengan lebih dari 70 persen wilayahnya merupakan lahan pertanian produktif, Kabupaten Kediri memiliki komoditas yang melimpah, terutama tanaman hortikultura dan hasil panen lainnya.
“Dengan kerja sama ini, kami berharap bisa mendorong kesejahteraan petani dan mengurangi kemiskinan ekstrem. Kami tidak hanya menjual hasil bumi, tapi juga ingin membangun ekosistem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan,” tambah Mas Dhito.
Sebagai langkah konkret, PD Canda Birawa—perusahaan daerah milik Pemkab Kediri—menjalin kerja sama dengan sejumlah BUMD milik Pemprov DK Jakarta. Di antaranya Perumda Dharma Jaya untuk pengadaan daging potong, PT Food Station Tjipinang untuk distribusi beras, dan Perumda Pasar Jaya untuk pemasaran hasil hortikultura.
Kerja sama ini tidak hanya sekadar transaksi komoditas, namun juga membuka peluang investasi jangka panjang. Mas Dhito bahkan menyambut baik rencana PT Food Station Tjipinang untuk membangun fasilitas penggilingan padi langsung di Kabupaten Kediri.
“Kalau mereka bisa menjaga stabilitas harga, tentu itu bagus. Tapi jika mereka juga ingin berinvestasi di sini, kami sangat terbuka. Ini peluang besar bagi penguatan ekonomi lokal,” katanya.
Menanggapi hal itu, Gubernur DK Jakarta Pramono Anung menyatakan dukungannya. Sebagai putra daerah Kediri, ia menyampaikan komitmennya untuk membawa manfaat konkret bagi kampung halamannya.
“Saya dukung penuh jika PT Food Station ingin berinvestasi di Kediri. Tapi saya tegaskan, kerja sama ini harus terbuka, jelas, dan transparan. Nggak boleh ada ruang abu-abu,” tegas Pramono.
Selain kerja sama di bidang ketahanan pangan, Pramono juga menawarkan transfer ilmu dan inovasi dalam pelayanan publik. Ia mengajak Pemkab Kediri untuk mempelajari sistem digital pelayanan masyarakat seperti aplikasi Jakarta Kini (Jaki), yang telah diimplementasikan di Jakarta untuk meningkatkan keterhubungan antara pemerintah dan warga secara cepat dan responsif.
“Kalau Pemkab Kediri ingin mengadopsi model Jaki atau sistem serupa, kami siap bantu. Tujuan kita sama, yaitu pelayanan yang cepat, tepat, dan mudah dijangkau masyarakat,” tutur Pramono.
Dengan terjalinnya kerja sama ini, diharapkan hubungan antara Kabupaten Kediri dan Pemprov DK Jakarta tidak hanya bersifat administratif, namun menjadi sinergi nyata yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan transformasi layanan publik di era digital.(red.al)
Posting Komentar