KEDIRI, radarjatim.net – Ribuan warga memadati Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, dalam gelaran kirab budaya memperingati 1 Sura yang berlangsung pada Jumat pagi (27/6/2025). Prosesi ini dipusatkan di kawasan Petilasan Sri Aji Jayabaya, situs yang diyakini sebagai tempat pamuksan Raja legendaris Kediri.
Kirab budaya ini telah menjadi agenda tahunan sejak 1975 dan kini dianggap sebagai salah satu kekayaan budaya tak benda yang dimiliki Kabupaten Kediri. Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan budaya tersebut.
“Tradisi ini adalah harta budaya yang sangat berharga dan harus terus dilestarikan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno Adi.
Mustika menjelaskan bahwa kirab 1 Sura bukan sekadar perayaan tradisi, tetapi juga memiliki nilai wisata budaya yang tinggi. Karena itu, pihaknya siap memberikan dukungan, baik dalam bentuk promosi maupun bantuan anggaran untuk pengembangannya ke depan.
“Kami akan terus mendorong agar perayaan ini lebih dikenal. Bila perlu kita tingkatkan dari sisi pengemasan agar menarik generasi muda dan wisatawan. Dan nantinya, akan kami sinergikan dengan keberadaan Museum Sri Aji Jayabaya yang sedang dalam proses pembangunan,” ungkapnya.
Rangkaian kirab dimulai dari Balai Desa Menang, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju kompleks petilasan. Di titik akhir ini, peserta melakukan prosesi nyekar sebagai bentuk penghormatan kepada Prabu Jayabaya, tokoh yang dipercaya membawa kejayaan besar di masa lampau untuk tanah Kediri.
Chatarina Etty, pengurus Yayasan Hondodento—lembaga yang menjadi pelopor kegiatan ini—mengungkapkan bahwa tradisi kirab tetap lestari hingga kini berkat antusiasme keluarga besar Hondodento yang datang dari berbagai penjuru negeri.
“Bahkan saya sendiri tak menyangka bahwa meski sudah berganti pengelolaan, dari yayasan ke desa hingga kini didukung pemerintah, tradisi ini tetap hidup dan menarik banyak orang,” ujarnya.
Selain warga lokal dan rombongan dari luar kota seperti Jakarta, Surabaya, dan Kalimantan, sejumlah wisatawan mancanegara juga tampak mengikuti jalannya kirab. Di antaranya rombongan asal Prancis yang datang khusus untuk menyaksikan upacara adat ini.
Dengan semakin meningkatnya atensi publik, Pemkab Kediri berharap kirab budaya 1 Sura tak hanya menjadi agenda seremonial, melainkan juga menjadi ikon wisata spiritual dan sejarah di Jawa Timur.(red.al)
Posting Komentar