PASURUAN, radarjatim.net – RSUD Bangil kembali mencetak prestasi membanggakan. Inovasi layanan HOLISTIC (Hospital Stroke Center Integrated & Comprehensive) resmi tercatat dalam Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai ciptaan intelektual bidang kesehatan, yang diakui oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Sertifikat tersebut diterima dalam bentuk Surat Pencatatan Ciptaan dan diserahkan langsung oleh Analis Pemanfaat IPTEK Ahli Madya BRIDA Provinsi Jawa Timur, Endah Rimbawati, kepada Direktur RSUD Bangil, dr. Arma Roosalina M.Kes, dalam rangkaian acara Anugerah INOPAMA Kabupaten Pasuruan 2025 di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Senin (26/5/2025) lalu.
Inovasi HOLISTIC digagas untuk menjawab tantangan serius dalam dunia medis, khususnya penanganan stroke. Menurut dr. Arma, stroke masih menjadi penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia, setelah diabetes dan hipertensi. “Pada tahun 2021, tercatat 138.268 kematian akibat stroke atau sekitar 9,7% dari total kematian nasional,” ungkapnya.
RSUD Bangil sendiri mencatat angka yang cukup mengkhawatirkan. Dari 465 kasus kunjungan stroke di tahun yang sama, sebanyak 215 pasien meninggal dunia. “Artinya hampir 50% pasien stroke yang datang ke RSUD Bangil meninggal. Angka ini menjadi alarm bagi kami untuk bergerak cepat menciptakan solusi yang tepat,” tambahnya.
HOLISTIC hadir sebagai sistem layanan terpadu yang melibatkan berbagai tahapan, mulai dari pra-hospital, penanganan saat pasien tiba, hingga tahap rehabilitasi. Menariknya, RSUD Bangil juga mengintegrasikan layanan ini dengan Dinas Kominfo melalui call center 112, yang mempercepat respon darurat saat penanganan kasus stroke.
“Kami sadar, keberhasilan menangani stroke sangat tergantung pada kecepatan dan ketepatan. Maka dari itu, kolaborasi dengan Kominfo melalui layanan 112 membuat proses penanganan lebih efektif dan efisien,” ujar dr. Arma.
Berbeda dari layanan penanganan stroke di rumah sakit lain, HOLISTIC menekankan sinergi lintas sektor serta pendekatan komprehensif yang berfokus pada pasien. Tim medis dan paramedis dilibatkan penuh mulai dari edukasi, deteksi dini, tindakan medis, hingga pendampingan pemulihan.
“Karena banyak masyarakat belum paham gejala awal stroke, maka edukasi menjadi bagian penting dari layanan ini. Kami ingin masyarakat tahu, deteksi dini itu menyelamatkan,” tandasnya.
Kini, HOLISTIC bukan hanya menjadi program unggulan RSUD Bangil, tetapi juga role model layanan stroke terintegrasi di Jawa Timur. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi yang lahir dari kebutuhan riil masyarakat mampu menyelamatkan banyak nyawa.
“Semoga pengakuan HAKI ini bisa menjadi semangat baru bagi kami untuk terus berinovasi, dan mendorong rumah sakit lain untuk menerapkan sistem serupa demi keselamatan pasien,” tutup dr. Arma Roosalina.(red.al)
Posting Komentar