Berita Humaniora Jadi Sorotan: UTBK Kian Ketat, Pemkot Kediri Luruskan Info Kaesang, hingga Erupsi Gunung Marapi

 


Jakarta,   – Beragam informasi dari ranah humaniora menarik perhatian pembaca sepanjang Jumat (25/4), dengan sorotan utama seputar pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), serta sejumlah kejadian sosial dan edukatif lainnya di berbagai daerah.

Isu tentang UTBK menjadi perbincangan hangat, terutama terkait kekhawatiran kebocoran soal. Ketua Tim Penanggungjawab SNPMB 2025, Eduart Wolok, menegaskan bahwa setiap sesi UTBK disiapkan dengan soal yang berbeda, sehingga tidak ada dua sesi ujian yang identik. Hal ini diharapkan mampu menjaga integritas dan keadilan proses seleksi masuk perguruan tinggi negeri.

Masih di hari yang sama, Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengeluarkan klarifikasi resmi terkait kesalahan dalam penyebutan jabatan Kaesang Pangarep di salah satu publikasi mereka. Pemkot menyatakan kekeliruan tersebut murni akibat kekeliruan teknis dan segera diperbaiki dalam versi pembaruan.

Dari dunia pendidikan, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, melakukan kunjungan ke lokasi seleksi SMA Taruna Nusantara di Jakarta. Dalam kunjungannya, ia menekankan pentingnya proses seleksi yang bersih dari intervensi jalur rekomendasi atau titipan. Seleksi harus mengedepankan prestasi dan integritas, tegasnya.

Di wilayah Banten, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mengungkap data mengejutkan: sebanyak lebih dari 79 ribu warga tergolong kelompok berisiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS. Kondisi ini menuntut perhatian serius dalam edukasi kesehatan dan langkah preventif yang terintegrasi.

Sementara itu, aktivitas vulkanik tercatat di wilayah Sumatera Barat. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) melaporkan bahwa Gunung Marapi mengalami dua kali letusan dalam waktu berdekatan. Letusan ini terjadi di wilayah yang meliputi Kabupaten Agam dan Tanah Datar. Meski belum mengarah ke status yang lebih tinggi, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi bahaya susulan.

Rangkaian berita tersebut menunjukkan bahwa dinamika sosial dan pendidikan di Indonesia terus bergerak cepat, dengan banyak hal penting yang perlu terus diikuti oleh masyarakat luas.(red.al)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama