Cuaca Ekstrem Landa Kediri Raya, Belasan Rumah dan Infrastruktur Terdampak



KEDIRI, radarjatim.net  | Hujan deras disertai hembusan angin kencang yang terjadi cukup lama mengguyur wilayah Kediri Raya pada Jumat sore (11/4), menyebabkan sejumlah kerusakan di permukiman warga dan fasilitas umum.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, menjelaskan bahwa bencana angin kencang tersebut mengakibatkan 15 rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atap. Sebagian besar atap rumah yang terbuat dari asbes dan genteng terlepas serta beterbangan akibat terpaan angin.

Beberapa warga yang rumahnya terdampak antara lain Mujiono, Mariyati, Sulastri, Hamam Nasrudin, Ari Asnada, Siti Zuhrotin, Masruki, Imam Mustofa, Khusnul Khotimah, Umar Faruk, Syarif Hidayatulloh, M. Munif, Moh Alfinhidayat, dan Badrus Zaman.

“Setelah menerima laporan, tim BPBD langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Tambi Bendo dan turun ke lokasi guna melakukan asesmen awal serta penanganan darurat,” terang Stefanus, Sabtu (12/4).

Warga yang terdampak juga telah berinisiatif melakukan kerja bakti untuk membersihkan puing-puing dan batang pohon yang menimpa rumah mereka. Kegiatan gotong royong tersebut direncanakan berlangsung pada Minggu, 13 April 2025, dengan bantuan peralatan seperti gergaji mesin dan dukungan personel dari BPBD.

Dari hasil penghitungan awal, kebutuhan material untuk perbaikan meliputi 49 lembar asbes, 22 lembar galvalum, 925 buah genteng pres, serta beberapa unit wuwungan. “Semua rumah yang rusak tergolong ringan, dan warga terdampak akan mendapatkan bantuan sembako sebagai bentuk tanggap darurat,” tambahnya.

Beruntungnya, dalam kejadian tersebut tidak ditemukan korban jiwa maupun luka-luka. Meski begitu, sebagian rumah masih belum dapat diperbaiki karena menunggu dukungan dana dari anggaran bencana desa. Pemerintah Desa setempat juga sedang mengupayakan pencairan dana guna mempercepat proses rehabilitasi ringan bagi warga terdampak.

Di tempat berbeda, bencana cuaca ekstrem juga melanda kawasan Desa Sumber, Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Sebuah pohon sengon laut dengan diameter hampir satu meter roboh dan menutup akses jalan utama.

Joko Arianto, Kepala BPBD Kota Kediri, mengatakan pohon tersebut juga menimpa jaringan listrik tegangan menengah milik PLN, kabel Penerangan Jalan Umum (PJU), serta jaringan fiber optik. Selain itu, akar pohon yang terangkat menghantam sebuah warung milik Imam (35), hingga mengalami kerusakan cukup berat.

“Setelah kami identifikasi, tim URC BPBD Kota Kediri langsung turun membantu pemotongan pohon, terutama batang dan dahan berukuran kecil,” jelas Joko.

Penanganan dilakukan secara kolaboratif dengan Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri. Sebelum pemotongan dimulai, pihak PLN UP3 Kediri melakukan pemadaman listrik di area terdampak untuk menjamin keselamatan selama proses evakuasi.

Evakuasi memakan waktu sekitar tiga jam. Potongan batang pohon telah dipindahkan ke tepi jalan, sehingga akses lalu lintas kini sudah dapat dilalui kembali. Sementara itu, proses pembersihan lanjutan dilakukan secara bertahap mulai hari ini, dan perbaikan kabel-kabel yang rusak masih menunggu penanganan dari instansi terkait.

“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada. Kondisi cuaca masih belum stabil dan banyak pohon rindang di wilayah tersebut yang berpotensi roboh saat angin kencang melanda,” pungkas Joko.

Sebagai langkah antisipasi lanjutan, BPBD juga merencanakan sosialisasi kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat, terutama di kawasan rawan angin puting beliung dan longsor. Kesiapsiagaan warga menjadi kunci dalam meminimalisir dampak dari bencana alam yang bisa datang sewaktu-waktu.(RED.AL)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama