Kota Kediri Miliki Alat Pantau Udara Sendiri, DLHKP Lakukan Pengawasan Intensif di Masa Lebaran


KEDIRI, radarjatim.net -  Pemerintah Kota Kediri kini telah memiliki sarana pemantauan kualitas udara secara mandiri. Sejak akhir tahun 2024, Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri telah memasang Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) di kawasan Taman Ngronggo. Berdasarkan hasil pemantauan yang telah dilakukan, kondisi udara di wilayah Kota Kediri secara umum berada pada level baik hingga sedang.

Kepala DLHKP Kota Kediri, Imam Muttakin, mengungkapkan bahwa bantuan alat pemantau udara tersebut diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada penghujung 2024. Sejak saat itu, perangkat tersebut aktif memantau kualitas udara secara langsung dan diperbarui setiap hari.

“Alat itu kami terima dari KLHK dan langsung difungsikan untuk membaca kadar pencemaran udara di Kota Kediri secara realtime,” ujar Imam.

Imam juga menjelaskan bahwa meskipun secara keseluruhan kualitas udara masih aman, beberapa titik seperti kawasan industri di Kecamatan Pesantren cenderung memiliki tingkat polusi yang lebih tinggi. “Mayoritas masih aman, hanya sesekali di area Pesantren agak naik karena aktivitas industri,” tuturnya.

SPKU tersebut mengklasifikasikan kualitas udara ke dalam lima tingkatan, yakni baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya. Berdasarkan data terakhir, kualitas udara di Kota Kediri cenderung berada di antara kategori baik hingga sedang. “Hari ini (19 Maret) saja nilai ISPU untuk PM 2,5 berada di angka 67, yang berarti masih dalam kategori sedang,” jelas Imam.

Sementara itu, pantauan melalui aplikasi ISPUnet pada 28 Maret menunjukkan penurunan indeks pencemaran menjadi 50, yang menandakan kualitas udara termasuk dalam kategori baik atau hijau. Kategori ini menandakan udara yang sehat dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Dalam menghadapi momen arus mudik dan arus balik Lebaran, DLHKP akan meningkatkan pengawasan terhadap kualitas udara. Peningkatan jumlah kendaraan selama periode ini berpotensi menambah emisi gas buang, seperti karbon monoksida, yang bisa menurunkan kualitas udara.

“Selama periode libur Idulfitri, kami akan lakukan pemantauan khusus. Terutama di hari-H dan hari-hari cuti bersama. Total empat hari akan kami awasi secara intens,” imbuh Imam.

Sebagai upaya tambahan, DLHKP juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjaga kebersihan udara, salah satunya dengan mengurangi aktivitas pembakaran sampah dan beralih ke moda transportasi ramah lingkungan. Kota Kediri terus berupaya menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi seluruh warganya.(RED.AL)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama